SBY Dan Ibu Ani (YouTube @Demokrat TV)
Dream - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengakui tidak bisa turun kampanye di masa-masa akhir jelang Pemilihan Umum 2019.
SBY menegaskan harus mendampingi istrinya, Kristiani Herawati yang menjalani perawatan di National University Hospital Singapura akibat menderita kanker darah.
" Tentu kami berdua sangat sedih namun inilah takdir dan juga ujian dari Allah yang harus kami jalani dengan tabah," ujar SBY dalam rekaman video yang diunggah di channel YouTube Demokrat TV, diakses pada Selasa 28 Mei 2019.
Dalam video yang sempat diputar di momen buka puasa bersama DPP Partai Demokrat di kediaman SBY di Mega Kuningan, SBY mengatakan dituduh beberapa pihak menjadikan sakit Ibu Ani sebagai alasan tak turun kampanye.
SBY mengaku bersedih mendapat tuduhan itu. Bahkan Ibu Ani sampai menangis mendengar cercaan tersebut.
Menanggapi hal itu, SBY mendoakan pembullynya di Bulan Suci Ramadan ini.
" Mungkin mereka adalah saudara kami, muslimin dan muslimat di Bulan Suci Ramadan ini agar yang bersangkutan dan keluarga yang disayanginya tidak mengalami penyakit kanker darah," kata SBY.
Sehingga, kata SBY, mereka tidak perlu merasakan penderitaan seperti yang dialami oleh Ibu Ani.
" Agar tak perlu merasakan penderitaan dan perjuangan hidup yang dijalani Ibu Ani setiap hari, siang dan malam," ucap SBY.(Sah)
Dream - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, mendorong adanya pertemuan antara calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dengan calon nomor urut 01, Joko Widodo.
Hal itu disampaikan SBY dalam video yang diputar saat buka bersama jajaran pengurus dan anggota Partai Demokrat pada Senin, 27 Mei 2019 di kediaman SBY, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
" Akan sangat baik dan mulia jika saatnya nanti Prabowo bisa bertemu Jokowi secara langsung," ujar SBY dalam video yang diunggah di channel YouTube Demokrat TV.
Dikutip dari Liputan6.com, SBY menilai kedua tokoh memiliki pendukung dan konstituen yang besar. Selain itu, antara Jokowi dan Prabowo masing-masing memiliki cita-cita yang baik.
Selanjutnya, SBY menilai pertemuan yang terjadi nanti tidak perlu mencapai kesepakatan apapun. Dia yakin, Jokowi menghormati langkah Prabowo.
" Jika dalam waktu dekat belum memungkinkan, tidak berarti tidak ada hari esok yang lebih indah," kata dia.
Selanjutnya, SBY juga mendorong pertemuan antara Jokowi dan Prabowo dapat berlangsung terbuka. Ini dapat mendidik masyarakat mengenai bagaimana karakter pemimpinnya.
" Akan baik dan mendidik jika pertemuan tersebut dibuka di hadapan publik. Tidak perlu bersembunyi dan lewat pintu belakang karena bisa menimbukan fitnah, padahal maksudnya baik sifatnya," kata dia
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah bertemu dengan Prabowo. Tetapi, belum ada informasi mengenai rencana pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi meski sudah ada gagasan dari calon petahana.
SBY juga mengatakan sempat ada rencana pertemuan antara dirinya dengan Prabowo. Pertemuan itu akan berlangsung di Singapura.
" Direncanakan mengatakan pertemuan saya dan Prabowo di Singapura," ucap SBY.
Sayangnya, rencana itu belum terwujud. Prabowo mendadak membatalkan rencana tersebut meski SBY sudah siap.
" Saya siap, namun sayangnya secara mendadak beliau membatalkan pertemuan tersebut," kata dia.
(ism, Sumber: Liputan6.com)
Advertisement

WhatsApp Bakal Luncurkan Fitur Chat Lintas Aplikasi, Pengguna Eropa dapat Giliran Pertama

Sadari Damkar Lebih Dipercaya Publik untuk Urusan Darurat, Kapolri Mau Sempurnakan Hotline 110

Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`


Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir

Geger Pengakuan Suami Wardatina Sudah Menikah Siri dengan Inara Rusli

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Insanul Fahmi Akui Nikah dengan Inara Rusli, Pihak Kajian Teman Searah Klarifikasi

Cegah LPG 3 Kg Langka Selama Nataru, Kuota Subsidi Tahun 2025 Ditambah 350 Ribu Ton

