Masjid Al Noor, Saksi Bisu Penembakan Yang Menewaskan 50 Muslim Selandia Baru (Khaleej Times)
Dream - Penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, menyisakan kesedihan yang mendalam. Terutama bagi keluarga para korban meninggal.
Seorang ibu terbang jauh dari Yordania ke Selandia Baru untuk menghadiri pemakaman anaknya yang menjadi korban meninggal serangan biadab Jumat dua pekan lalu itu. Sang anak diketahui bernama Kamel Darweash, 38 tahun.
Dikutip dari Khaleej Times, Senin 25 Maret 2019, Kamel merupakan salah satu dari 50 korban tewas dalam tragedi penembakan masjid Christchurch pada Jumat 15 Maret 2019. Jenazah Kamel dimakamkan pada Rabu, 20 Maret lalu bersama dengan para korban meninggal lainnya.
Meninggalnya Kamel menjadi pukulan bagi sang ibu. Wanita itu merasakan kesedihan yang mendalam. Tidak kuasa menahan kesedihan, sang ibu meninggal beberapa saat sebelum Kamel dimakamkan.
Wanita 64 tahun itu tiba beberapa saat sebelum prosesi pemakaman para korban dimulai. Tiba-tiba, dia terkena serangan jantung karena tidak mampu menahan kesedihan.
Pihak keluarga berencana menerbangkan jenazah wanita itu ke Yordania untuk dimakamkan di sana.
Kamel, ayah tiga anak, datang ke Selandia Baru enam bulan lalu. Di Selandia Baru, dia tinggal bersama sang kakak.
Kamel telah mengajukan visa untuk istri dan anak-anaknya supaya mereka bisa tinggal bersama. Sayangnya, dia meninggal lebih dulu sebelum keluarganya tiba.
Dream - Hagley Park di Christchurch, Selandia Baru, penuh dengan orang sejak pagi, Jumat 22 Maret 2019. Ruang terbuka yang letaknya sekitar 100 meter dari Masjid Al Noor, lokasi penembakan pekan lalu, itu digunakan untuk Sholat Jumat.
Hebatnya, bukan hanya umat Islam yang berkumpul di sana, yang jumlahnya mencapai ribuan orang. Masyarakat dari berbagai penjuru Selandia Baru turut hadir bahkan para pejabat, salah satunya Perdana Menteri Jacinda Ardern, dikutip dari Arab News.
Begitu masuk waktunya, umat Islam dipersilakan untuk berkumpul dan melaksanakan sholat Jumat. Sementara para warga non-Muslim dan polisi bersenjata berada di sekeliling para jemaah, memastikan sholat Jumat berlangsung tanpa gangguan apapun.
Pemandangan menyentuh lainnya datang dari kaum hawa. Mereka hadir di lokasi sepenuhnya mengenakan jilbab sebagai dukungan bagi umat Islam, terutama para Muslimah untuk tidak takut menghadapi teror.
Tak hanya itu, seluruh radio di Selandia Baru menyiarkan secara serentak kumandang azan sholat Jumat pada pukul 13.30 waktu setempat. Bahkan sejumlah stasiun televisi menyiarkan langsung sholat Jumat pertama usai insiden penembakan itu.
" Sungguh menakjubkan menyaksikan bagaimana negara dan masyarakat bersatu, benar-benar membuat saya terpukau," ujar salah satu jemaah sholat Jumat, Fahim Imam, 33 tahun.
Fahim lahir di Christchurch, namun kini sudah tinggal di Auckland. Dia sengaja pulang kampung agar bisa sholat Jumat di Hagley Park, sebuah momen istimewa baginya.
" Begitu saya turun dari pesawat, saya melihat tanda yang menunjukkan seseorang tengah memegang sesuatu yang disebut 'jenazah', menandakan sholat ghaib. Yang lain menawarkan tumpangan gratis dari dan menuju tempat sholat," kata dia.
" Saat saya mendarat di Christchurch, saya dapat merasakan cinta di sini. Saya tidak pernah merasa lebih bangga sebagai Muslim atau sebagai Kiwi (sebutan untuk Warga Negara Selandia Baru). Saya benar-benar senang mengatakan saya adalah Orang Selandia Baru," tutur Fahim.
Penembakan dua masjid di Christchurch menjadi pukulan berat bagi Selandia Baru yang selama ini dikenal sebagai negara yang damai. 49 Muslim meninggal saat sholat Jumat, sementara lebih dari 50 Muslim terluka akibat berondongan peluru.
Brenton Tarrant, 28 tahun, ditetapkan sebagai tersangka atas penembakan tersebut. Warga Australia kulit putih ini menjalani persidangan dan kini ditahan di penjara super ketat.
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Kabar Gembira! Kemhub Gelar Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Baru 2025/2026

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia