Ibunda Rasakan Kejadian Janggal Sebelum EP Terbunuh

Reporter : Ratih Wulan
Minggu, 22 Mei 2016 10:35
Ibunda Rasakan Kejadian Janggal Sebelum EP Terbunuh
Ibu korban pembunuhan gadis yang dicangkul organ kemaluannya, mengungkapkan hal-hal janggal di rumahnya.

Dream - Pemerkosaan disertai pembunuhan seorang gadis berinisial EP, memicu kemarahan publik. Begitu pula dengan keluaga yang belum mampu mengkhilaskan kepergian anak kesayangan mereka.

Hal itu diungkapkan sang ibu, M, yang masih terus mengingat kejadian-kejadian janggal sebelum anaknya tewas. 

Sebelumnya, ia mengaku tak mendapat firasat buruk apapun. Namun ia merasakan kejanggalan saat rumah yang biasanya ramai oleh suara hewan, mendadak sepi pada Kamis malam (12 Mei 2016).

“ Sebelum tahu kabar itu suasana di sini sepi, enggak ada suara apa-apa. Biasanya kan ada suara jangkrik, kodok, tapi ini enggak ada,” ujar M di rumahnya, Lebakwangi, Serang, Banten, Sabtu 21 Mei 2016.

Dan ternyata, keesokan harinya ia mendapat kabar mengejutkan, EP telah meninggal dunia. Sesaat setelah itu, ia langsung bergegas menuju ke rumah sakit, di mana jenazah sang anak diotopsi.

Awalnya, ia mengira jika sang anak meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Tak pernah terbayangkan jika EP menjadi korban pembunuhan yang dilakukan dengan memasukan gagang cangkul ke organ kemaluannya.

Nggak nyangka, dia itu orang baik, pacaran aja belum pernah, kejam sekali pelakunya, ibu enggak terima,” imbuhnya.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, mengatakan, sejak ia menjadi polisi dan menangani kasus pembunuhan, kasus EP yang paling sadis.

(Sumber: pojoksatu.id)

 

1 dari 5 halaman

Kabar 3 Pembunuh EP Tewas Dikeroyok di Tahanan

Kabar 3 Pembunuh EP Tewas Dikeroyok di Tahanan © Dream

Dream - Beredar isu di sosial media, tiga tersangka kasus pembunuhan sadis EP, buruh pabrik Tangerang, tewas dikeroyok narapidana lainnya di ruang tahanan.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh polisi. " Isu katanya mereka itu dikeroyok sampai mati di tahanan itu tidak benar," ujar Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Barnabas, Jumat malam kemarin.

Ia menegaskan, selama di tahanan, ketiganya dalam keadaan baik. Tak ada satu pun orang yang berani 'mencolek'. Sebab, polisi selalu melakukan pengawasan tiga tahanan yang telah melakukan pembunuhannya secara sadis itu.

" Saat ini, kondisi mereka baik-baik saja, aman, tak ada yang mencoleknya, baik tahanan dan petugas. Mereka kami tempatkan di satu sel khusus," kata dia.

Barnabas menambahkan, ketiganya ditempatkan di sel khusus untuk mempermudah penyidik melakukan pemeriksaan lanjutan pada ketiga tersangka itu.

" Penyidik masih melakukan pengembangan kasus tersebut. Langkah itu juga untuk memberikan rasa aman pada tiga pelaku tersebut" .

2 dari 5 halaman

Terungkap Misteri Akun Facebook Buruh Tangerang Mendadak Aktif

Terungkap Misteri Akun Facebook Buruh Tangerang Mendadak Aktif © Dream

Dream - Status Facebook EP menjadi perbincangan heboh netizen. Akun miliknya mendadak update beberapa jam setelah jasad EP ditemukan telah terbujur kaku, dibunuh secara sadis.

" Ya allah emang benar ya E meninggal by,,,dayat," demikian status yang tertulis di akun EP.

Lalu siapa yang membuat status misterius di Facebook EP?

Dugaan sementara status tersebut dibuat oleh salah satu pelaku pembunuhan, yakni RA. RA merupakan siswa SMP yang sempat bercumbu dengan EP sebelum meregang nyawa.

RA diduga membuat status misterius tersebut lewat ponsel EP yang diambil RA usai membunuh karyawan pabrik di Tangerang, Banten.

Ponsel EP ditemukan di saku celana RA saat ditangkap polisi pada Minggu 15 Mei 2016, dinihari sekitar pukul 04.00 WIB. RA ditangkap di wilayah Dadap Kosambi, Tangerang Banten.

" Kami mendapatkan HP korban dalam sakunya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Awi Setiyono usai penangkapan.

Dugaan lain, pria yang membuat status di Facebook EP adalah tersangka Rahmat. Sebab pelaku ditangkap setelah Tim IT Polri telah mengendus keberadaan salah satu pelaku melalui media sosial Twitter.

" Tersangka Rahmat alias Dayat ini sebagai pengguna akun Twitter korban," kata Awi.

3 dari 5 halaman

Masih Jadi Misteri, Sembunyikan Nama Asli

Masih Jadi Misteri, Sembunyikan Nama Asli © Dream

Dream - Pembunuhan EP (19) karyawati pabrik di Tangerang, Banten, menyita perhatian publik. Korban dihabisi nyawanya oleh tiga orang pelaku dengan cara sangat sadis.

Bahkan salah satu pelaku, RA adalah bocah SMP yang merupakan kekasih korban. EP memang tengah pacaran dengan RA sehingga dengan mudahnya RA masuh ke mess wanita kamar EP meski dengan penjagaan ketat.

Namun, kabar percintaan korban dengan dengan RA dibantah Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polis Krishna Murti.

Kata dia, korban dan RA belum resmi pacaran, melainkan baru sebatas pendekatan (PDKT).

Menurut Krishna, RA bertemu dengan EP di jalan. Mereka kenalan dan saling bertukar nomor telepon. EP dan RA lantas melakukan komunikasi intens.

Korban mengaku bernama Indah sejak awal berkenalan dengan RA. Padahal kedekatan mereka berjalan lumayan lama.

Hingga setelah pertemuan korban dan RA di dalam kamar pada Malam Jumat itu terjadi pembunuhan sadis itu.

RA pun bertemu dua tersangka lainnya, RAF dan IH, yang ternyata juga punya hubungan rumit dan naruh dendam dengan korban. RAF dan IH pun tidak tahu kalau EP yang dikenalkan dengan RA adalah Indah.

Untuk apa EP menyembunyikan nama aslinya? Masih jadi misteri.

4 dari 5 halaman

Isi SMS Kekasih Sebelum Ikut Bunuh

Isi SMS Kekasih Sebelum Ikut Bunuh © Dream

Dream - Pemerkosaan dan pembunuhan sadis EP (19), buruh pabrik di Tangerang bermula dari pesan singkat atau SMS kencan tengah malam.

Menurut keterangan Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Handik Zusen, EP dan salah satu pelaku berinisial RA berkomunikasi via SMS.

Awalnya, RAI mengirimkan SMS kepada EP pada Kamis 12 Mei. " Tersangka RA siangnya SMS korban, ‘Teh, nanti malam ada acara gak?’ Kemudian dijawab oleh korban ‘Emang kenapa kalo gak ada acara?’,"  kata Handik menirukan percakapan EP dan RAI.

RAI merasa diberi sinyal setelah mendapat jawaban seperti itu dari EP. RA lantas membalas pesan dari EP. " Jika tidak acara apakah bisa bertemu?"

Ajakan itu kemudian dijawab EP dengan menanyakan di mana lokasi bertemu. RA kemudian mengatakan, bagaimana jika di kamar korban.

EP sempat ragu karena khawatir kedatangan RA ke kamarnya diketahui oleh teman-teman mess. " Ya itu mah gampang, nanti aja dipikirinnya,"  kata RAI meyakini EP.

Setelah sepakat bertemu tengah malam di kamar EP, keduanya menyusun siasat agar RA masuk tanpa diketahui orang lain.

" Nanti pintu pager gak dikunci,"  bunyi SMS EP. SMS itu kemudian dibalas RAI; “ OK. Bye.”

Tapi siapa sangka, undangan EP itu justru mengantarkannya ke kematian. Setelah keduanya bertemu dan sempat bercumbu, RA membawa 2 tersangka lainnya yang kemudian menyiksa dan membunuhnya secara keji. (Ism) 

5 dari 5 halaman

Tiga Motif Pembunuh Sadis

Tiga Motif Pembunuh Sadis © Dream

Dream - Ketiga pelaku pembunuhan EP buruh pabrik di Tangerang, ternyata memiliki motif berbeda terhadap korban.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, Tersangka RAR (24), mengaku sering diejek jelek oleh korban, kemudian tersangka RAI (15) kesal karena korban yang juga kekasihnya tidak mau diajak berhubungan intim.

Sementara IH mengaku kesal karena cintanya di tolak setelah sekian lama pendekatan.

" Jadi motif mereka berbeda-beda, begitu juga peranan dari ketiganya," kata Awi saat memberikan keterangan pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa 17 Mei 2016.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Khrisna Murti menambahkan, pelaku yang pertama kali ditangkap adalah RAI, pelajar SMP yang juga kekasih korban selama satu bulan terakhir.

" Saat ditangkap pelaku mengaku melakukan pembunuhan tersebut seorang diri," katanya.

Namun, penyidik tidak begitu saja percaya hingga akhirnya dia mengaku yang melakukan pembunuhan dan memasukan cangkul ke dalam kemaluan korban adalah RAR dan IH.

Hasil pemeriksaan menunjukan ketiganya tidak saling kenal. Mereka bertiga berkenalan di lokasi kejadian.

Menurut pengakuan RAI, dia janjian dengan korban melalui pesan singkat untuk bertemu di mess korban. Ketika itu, korban yang membukan pintu gerbang karena kondisi pintu harus di buka dari dalam.

" RA langsung diajak ke kamar oleh korban, dari pengakuanya dia sempat bercumbu tapi ditolak saat diajak berhubungan intim," jelasnya.

Saat ditolak, tersangka RAI keluar kamar dan langsung keluar gerbang tanpa dikunci karena dia berniat untuk kembali ke kamar korban.

Beri Komentar