Ilmuwan Temukan Bukti Nabi Musa Membelah Lautan Merah Saat Dikejar Firaun (Shutterstock)
Dream - Mukjizat Nabi Musa membelah lautan begitu termasyur dan dikisahkan dalam Alquran.
Peristiwa Nabi Musa membelah Laut Merah terjadi 3.000 tahun lalu, ketika memimpin Bani Israel keluar dari Mesir.
Peristiwa terbelahnya Laut Merah oleh tongkat Nabi Musa itu bermula ketika ia dan kakaknya, Harun, ingin membebaskan Bani Israil dari penindasan yang dilakukan oleh Firaun di Mesir.
Musa dan Harun saat itu mendapatkan siksaan yang bertubi-tubi dari Firaun karena tak ingin menyembahnya. Allah kemudian memberikan wahyu kepada Musa untuk meninggalkan Mesir.
Ketika sampai di Laut Merah, Allah memerintahkan Musa untuk memukul tongkatnya ke laut. Seketika laut terbelah menjadi 12 bagian.
Tiap bagiannya seperti gunung yang besar sehingga kanan dan kirinya menjadi jalan yang kering dan bisa dilewati.
Musa dan pasukannya berjalan menyeberangi laut yang terbelah. Setelah itu, pasukan Firaun menyusulnya.
Ketika mereka memasuki belahan Laut Merah, Nabi Musa memukulkan tongkatnya kembali dan membuat air di Laut Merah kembali seperti semula. Firaun dan pasukannya pun tenggelam.
Kisah Nabi Musa membelah Laut Merah ternyata tak hanya dongeng semata. Sejumlah bukti ditemukan ilmuwan terkait peristiwa tersebut.
Dilansir dari channel Youtube Ensiklopedia Al Fatih, dikatakan bahwa seorang arkeolog bernama Ron Wyatt pada akhir tahun 1988, telah menemukan bangkai roda kereta tempur kuno di dasar Laut Merah.
Wyatt dan timnya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda di tempat yang sama.
Penemuan tersebut menyimpulkan bahwa bangkai kereta kuda dan tulang belulang itu adalah milik pasukan Firaun yang tenggelam ketika mengejar Musa.
Hal itu dibuktikan oleh studi yang dilakukan di Stockholm University bahwa tulang belulang itu memiliki struktur dan kandungan yang telah berusia sekitar 3.500 tahun.
Hal ini semakin menguatkan kesimpulan Wyatt bahwa temuannya itu adalah peninggalan Firaun.
Jika dihitung mundur, Nabi Musa hidup sekitar abad ke-13 SM dan wafat pada 1237 SM. jika ditambahkan dengan tahun masehi saat ini yaitu 2023, maka Nabi Musa telah hidup sekitar 3000-an tahun yang lalu.
Selain tulang belulang yang diperkirakan berusia sekitar 3.500 tahun, ilmuwan juga menemukan sebuah bangkai poros roda dari kereta kuda yang berada di dasar Laut Merah.
Poros roda tersebut kini sudah tertutup oleh batu karang dan sudah sulit untuk dikenali bentuknya.
Hal ini menjadi bukti bahwa mukjizat yang turun kepada Nabi Musa adalah hal yang nyata dan bukan sebuah dongeng belaka.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya