© MEN
Dream - Dunia heboh dengan kasus kejahatan seksual yang melibatkan seorang Warga Negara Indonesia di Inggris, Reynhard Sinaga.
Pria berwajah kalem ini ternyata menyimpan sifat mengejutkan. Di mata warga Inggris, Reynhard adalah seorang psikopat.
Meski terbukti menjadi pelaku pemerkosaan terhadap 48 pria sejak 2017, Reynhard tampak sering tersenyum saat menjalani persidangan.
Dia seolah merasa tidak bersalah. Sosok Reynhard berpenampilan baik dan rapi. Tutur katanya lembut.
" Dia tidak menunjukkan penyesalan, tidak ada empati, tidak ada simpati," ucap seorang detektif yang menangani kasusnya.
Menurut pemahaman awam, seorang psikopat biasanya digambarkan sebagai sosok yang bengis dan memiliki perilaku tak terduga.
Biasanya psikopat adalah seorang pembunuh berantai yang gemar mempermainkan korbannya sebelum akhirnya membunuhnya dengan keji.
Tapi dalam kasus Reynhard, sosok psikopat sangat berbeda dari gambaran yang ada di benak anggota masyarakat.
Dia tidak membunuh para korbannya. Tapi Reynhard memperkosa para pria mabuk yang bermain di flat-nya.
Jadi tidak semua psikopat melakukan kejahatan yang mengerikan. Tapi banyak dari mereka adalah orang-orang terpandang.
Lalu, apa sebenarnya ciri-ciri dari psikopat itu? Dikutip dari Forbes.com, berikut adalah ciri-ciri seorang psikopat.
Psikopat tidak peduli dengan orang lain, termasuk keluarga mereka. Ketika menyakiti orang lain, mereka tidak memiliki perasaan bersalah sama sekali.
Mereka benar-benar mati rasa terhadap penderitaan orang lain. Begitu matinya perasaan mereka, sehingga saat melakukan perbuatan keji seperti orang mengedipkan mata.
Jika ada orang mendekati mereka untuk memperingatkan perbuatannya, mereka akan lepas tangan dan tidak mau bertanggung jawab.
Pada awalnya, psikopat tidak dianggap sebagai sosok yang mengerikan. Mereka disukai banyak orang karena sangat luwes dan pandai bergaul. Mereka pandai menciptakan obrolan ringan, dan seolah tahu tentang topik pembicaraan yang menarik untuk didiskusikan.
Mereka dikenal cerdik saat mengobrol dan selalu punya kisah yang menarik untuk diceritakan. Kisah-kisah mereka begitu mencengangkan, namun meyakinkan. Dan mereka selalu menggambarkan diri mereka dengan cara yang positif.
Psikopat mampu memahami emosi orang lain pada tingkat intelektual, dan mereka menggunakan itu untuk menguasai korbannya. Mereka menggunakan rasa bersalah dan sanjungan untuk memanipulasi korban melakukan hal-hal yang biasanya tidak mereka lakukan.
Psikopat juga berusaha mendapatkan simpati dari orang lain. Mereka mengaku sebagai korban dalam upaya untuk menipu orang lain agar membantu atau menolong mereka.
Psikopat berbohong, menipu, dan mencuri tanpa pikir panjang. Mereka kerap menyangkal perbuatan keji yang telah mereka lakukan. Mereka bahkan menyalahkan korban dengan mengatakan bahwa korban pantas diperlakukan dengan buruk.
Para psikopat tidak peduli siapa yang mereka sakiti. Mereka bersedia melakukan apa pun untuk memenuhi tujuan mereka. Mereka tidak akan merasa bersalah tentang kerusakan yang diakibatkan oleh perilaku mereka terhadap korban.
Seperti halnya narsisme, psikopat tidak peduli atau tidak mau tunduk pada aturan yang berlaku. Karena itulah kebanyakan psikopat tidak takut ditangkap. Mereka pikir mereka lebih pintar daripada orang lain. Mereka menganggap bisa lolos dengan cara apa pun yang mereka inginkan.
Mereka lebih mementingkan diri sendiri, dan percaya bahwa mereka lebih baik dan lebih pantas daripada dunia ini. Mereka berpikir keras untuk meraih apa yang akan mereka inginkan tanpa peduli tentang bagaimana caranya untuk mencapainya.
Psikopat memandang diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia secara berbeda. Logika dan emosi mereka sangat cacat, itulah sebabnya perilaku mereka tidak menentu.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR