Siti Rahmani Rauf, Pencipta Alat Peraga 'Ini Budi' (masshar2000.com)
Dream - Pencipta alat peraga 'Ini Budi' pada pelajaran Bahasa Indonesia dasar, Siti Rahmani binti Abdurahman tutup usia sekitar pukul 21.20 WIB, Selasa, 10 Mei 2016. Perempuan yang akrab disapa Nenek Rauf ini meninggal di usia 97 tahun setelah berjuang melawan penyakit komplikasi.
" Sudah sakit tua sejak 2009. Ginjal beliau juga sudah tidak berfungsi," kata putri keempat Siti, Kamerni Rauf, di rumah duka Jalan Jati Petamburan I Nomor 8, RT/RW 002/01 Jakarta Pusat, Rabu, 11 Mei 2016.
Nenek Rauf dikenal sebagai pencipta alat peraga untuk pelajaran mengeja bahasa Indonesia tingkat Sekolah Dasar pada 1984. Menurut penuturan Kamerni, alat peraga itu berupa papan karton dengan karakter Budi dan lima anggota keluarganya dengan nama yang tertera pada kartu.
" Dengan alat peraga itu, siswa dan guru diajak sama-sama aktif dalam belajar huruf dan kalimat. Ini disebut metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)," ucap dia kepada Dream.
Alat peraga itu kemudian diringkas di dalam koper berukuran 60 x 60 centimeter dengan tebal 15 centimeter. Alat peraga itu dilirik oleh PT Yudi Kiki Kencana, kemudian diproduksi secara massal.
Meski begitu, perempuan kelahiran Padang, 5 Juni 1919 itu tidak mau alat peraganya itu ditukar dengan uang atau royalti. Dia hanya meminta syarat sederhana kepada produsen alat peraga.
" Mami hanya minta diberangkatkan haji. Alhamdulillah, itu terlaksana pada 1986," ucap sang putri.
Alat peraga itu sempat menyebar Jawa dan Sumatera. Tetapi, penggunaan alat peraga itu tak bertahan lama dan berganti dengan yang baru.
Menurut Karmeni, sejak tahun 1992 alat peraga itu tak lagi digunakan. Karmeni sempat menemukan sisa-sisa alat peraga itu pada 1994 di beberapa Sekolah Dasar di Jakarta.
Kini, penggunaan alat peraga belajar mengeja bahasa Indonesia itu sudah menghilang. Sebab, pergantian kurikulum dan metode belajar telah menghilangkan penggunaan alat peraga.
Karmeni mengaku cukup sedih dengan kondisi tersebut. Ini karena alat peraga itu sejatinya menjadi alat bantu mengajar yang menyenangkan.
" Meski guru capek, namun anak-anak dapat lebih 'hidup'," kata dia. (Ism)
Advertisement
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta