Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Innalillahi, Kakek Ini Meninggal Usai Jadi Imam Sholat Isya

Innalillahi, Kakek Ini Meninggal Usai Jadi Imam Sholat Isya Kakek Asmui Meninggal Usai Jadi Imam Sholat Jumat (merdeka.com)

Dream - Umat Islam punya harapan untuk dapat meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Salah satunya meninggal di masjid atau mushola usai melaksanakan sholat jemaah.

Hal ini terjadi pada Asmui, 80 tahun. Kakek warga Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini meninggal usai menjadi imam sholat Isya pada Jumat lalu.

Mendapati jenazah Asmui tergeletak di Mushola Alhamdulillah, tempat kakek Asmui biasa menjadi imam, warga langsung melapor ke polsek setempat.

"Korban ditemukan meninggal dunia dalam keadaan posisi telentang du dalam mushola pada shaf ketiga setelah sesaat mengimami sholat Isya, dan kemudian sholat sunah," ujar Kasubbag humas Polres Malang, AKP Dian Vicky Shandy, dikutip dari merdeka.com, Minggu, 12 Maret 2017.

Vicky mengatakan polisi menduga Asmui meninggal akibat serangan jantung. Dia mendasarkan dugaan tersebut pada informasi yang diberikan keluarga Asmui.

Sesaat setelah mendapat laporan, kata Vicky, polisi langsung menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi juga meminta keterangan warga sebagai saksi yang mengetahui kematian Asmui.

"Setelah pemeriksaan dari pihak medis, menyerahkan korban pada pihak keluarga untuk proses pemakaman," kata Vicky.

Niat Meninggal di Mekah, Wajah Jemaah Umroh Berubah Jadi...

Ini pengalaman dari seorang jemaah kami. Ada seorang hamba Allah, Pak Fauzi namanya. Pria 59 tahun dari Kota Bharu, Kelantan itu mendaftar jadi jemaah umrah pada 16 Desember karena ingin sekali pergi ke Tanah Suci.

Keinginan untuk ibadah haji tahun ini gagal karena beliau mengidap penyakit ginjal, sehingga harus cuci selalu cuci darah. Jadi, saat pendaftaran umrah, kami beritahukan kepada beliau bahwa keberangkatan bergantung pada hasil pemeriksaan dokter.

Beberapa minggu sebelum berangkat, kami dapati beliau dalam keadaan tidak sehat. Tetapi beliau bersikeras ingin pergi umrah Desember ini. Sambil menangis, beliau telepon kepada pengurus rombongan untuk mengizinkan beliau pergi umrah.

Dengan alasan ingin melihat Kabah sekali seumur hidupnya, akhirnya dokter mengizinkan beliau berangkat dengan syarat harus cuci darah selama menjalankan ibadah umrah di Mekahdan Madinah.

Betapa senangnya Pak Fauzi mendapat izin pergi ke Tanah Suci. Beliau mengirim pesan kepada kepala rombongan, " Saya doakan supaya dipermudah semua urusan selama mengurus saya di Mekah nanti."

Keistimewaan Meninggal di Hari Senin

Dream - Ada pendapat yang mengatakan jika seorang manusia meninggal pada hari Senin, maka kematiannya dikategorikan istimewa. Sebagian besar merujuk pada hari wafat Nabi Muhammad SAW yang juga jatuh pada hari Senin.

Lantas benarkah pendapat tersebut? Bagaimana penjelasannya menurut Islam?

Apakah kematian yang jatuh pada hari Senin memiliki keistimewaan lebih ketimbang kematian pada hari lainnya? Berikut ulasannya.

Dikisahkan, suatu ketika Aisyah menjenguk Abu Bakar As-Shiddiq RA menjelang ayahnya wafat. Lalu Beliau bertanya, " berapa lembar kain yang kalian gunakan untuk mengkafani Rasulullah SAW?"

Aisyah menjawab, " tiga lembar kain putih jenis Sahuliyah, tanpa ada baju maupun imamah (tutup kepala)."

Abu Bakar bertanya lagi, " hari apa Rasulullah SAW wafat?"

Jawab Aisyah, " hari Senin."

Abu Bakar bertanya lagi, " sekarang hari apa?"

Jawab Aisyah, " sekarang Senin."

Lalu Abu Bakar mengatakan, " saya berharap mati sebelum malam ini."

Kisah Haru, Hijaber Cantik Meninggal Usai Wisuda

Dream - Jumat pekan lalu harusnya menjadi saat bahagia bagi Aminah Jennifa Ahmed dankeluarga. Sebab, Mahasiswi berhijab ini menjalani wisuda di University of Texas, Arlington, Amerika Serikat. Dua gelar sekaligus dia kantongi. Sarjana Biologi dan Bisnis.

Namun, kebahagiaan itu seolah terenggut. Sebab, sebelum acara wisuda usai, Aminah mengeluh sakit. Dia segera meninggalkan kampus dan kemudian meninggal dunia beberapa jam setelah wisuda itu.

Seperti wisudawan lain. Saat wisuda itu Amina juga tampak ceria. Dia terlihat menebar senyum saat diwisuda di atas panggung. " Kami melihat dia berjalan dan saya berteriak memberinya semangat," kata sepupu Aminah, Shahina Ahmed, sebagaimana dikutip Dream dari wfaa.com, Senin 25 Mei 2015.

Namun di balik kebahagiaan kala itu, sebuah penyakit mematikan tengah menggerogotinya. Sebelum menjalani foto wisuda, gadis yang dikenal cerdas dan periang ini mengeluh sakit.

Aminah mengutarakan kondisinya itu kepada teman-teman dan keluarga. Dia merasa tak kuat menahan sakit. Sehingga sang ayah, Shamsul Ahmed, segera memboyongnya pulang ke rumah. " Tak ada gejala, tak ada tanda-tanda. Dia bilang sakit kepala dan pulang," kata Shamsul.

Sesampai di rumah, Aminah tidur di sofa. Kondisi Aminah semakin memburuk pada pukul delapan malam. Jumat malam itu, dia mengalami sesak napas.

Keluarga dengan segera membawa Aminah ke rumah sakit. Dokter belum mengeluarkan diagnosanya. Tapi gadis itu kemudian dinyatakan meninggal dunia. Saat ini, teman-teman dan keluarganya menduga Aminah mengalami aneurisma atau kelainan pembuluh darah otak.

Proyek Amal

Kabar meninggalnya Aminah itu terang saja membuat teman-teman dan keluarga berduka. Selain cerdas, selama ini Aminah dikenal sangat aktif dalam kegiatan mahasiswa. Dia juga aktif dalam berbagai kegiatan masjid dan berbagai amal.

Salah satu proyek yang tengah dia jalankan adalah operasi mata untuk anak-anak miskin di Asia Selatan. Khususnya di negara nenek moyangnya, Bangladesh. Sejak kematian gadiscantik inilah nama proyek amal ini diubah menjadi " Aminah See."

Foto Aminah dipajang pada website proyek amal yang dibuat oleh keluarga. Dan hasilnya luar biasa. Kisah mengharukan itu rupanya menyedot orang untuk bersimpati. Lihat saja. Hanya dalam dua hari, proyek itu sudah menerima sumbangan senilai US$ 20 ribu atau sekitar Rp 263.510.000.

Komunitas amal itu berduka untuk gadis yang sangat peduli pada sesama itu. Dia diambil oleh Sang Khaliq pada hari di mana seharusnya berbahagia. Namun, Aminah telah membuat orang-orang di sekitarnya bahagia. Terutama anak-anak calon penerima bantuan proyek yang dia bangun sebelumnya. Selamat jalan Aminah. (Ism) 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP