Ketua MUI Kota Tangerang KH Ghozali Barmawi (Foto: Instagram @muikotangerang)
Dream - Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, Banten, KH Ghozali Barmawi, meninggal dunia pada Jumat, 9 Juli 2021.
Anggota Dewan Pertimbangan MUI Kota Tangerang, Baijuri Chotib, mengatakan Kiai Ghozali sempat menjalani perawatan intensif akibat tertular Covid-19 di Rumah Sakit Bhakti Asih Ciledug. Masa perawatan lebih dari sepekan.
" Baru terima kabar dari keluarga Almarhum," ujar Baijuri.
Baijuri menjelaskan Kiai Ghozali diketahui memiliki riwayat komorbid. Di antaranya sakit lambung dan asam urat yang memperburuk kondisinya ketika tertular Covid-19.
" Dari keterangan rumah sakit statusnya itu (lambung dan asam urat) penyerta, positif juga," kata dia.
Dari informasi yang dia terima, Kiai Ghozali dimakamkan di TPU Selapajang. Prosesi pemakaman hanya akan diikuti oleh keluarga inti.
Baijuri merasa sangat kehilangan sosok Kiai Ghozali. Semasa hidup, Kiai Ghozali dikenal aktif dalam di berbagai forum.
" Pastinya sangat kehilangan, Beliau itu banyak pengalaman di organisasi, pemerintahan, ilmu agamanya juga sangat mumpuni," kata Baijuri, dikutip dari Liputan6.com.
Dream - Kabar duka datang dari dunia medis. Ketua Uji Klinis Bio Farma untuk Vaksin Sinovac, Novilia Sjafri Bachtiar, meninggal dunia pada Rabu, 7 Juli 2021.
Kabar ini disampaikan Bio Farma lewat unggahan di media sosial. Pengumuman serupa juga disampaikan oleh kampus tempat mendiang mengabdi, Universitas Padjadjaran.
" Segenap keluarga besar Bio Farma berduka cita atas meninggalnya Dr Novilia Sjafri Bachtiar, dr., M.Kes. Semoga Almarhumah memperoleh tempat terbaik di sisi Allah SWT," demikian pernyataan Bio Farma.
Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi, mengonfirmasi kabar meninggalnya Novilia. Menurut dia, Novilia meninggal karena Covid-19.
" Beliau terpapar Covid-19 dan meninggal tadi dini hari pukul 2.05 WIB di RS Santosa. Menurut info dari Fakultas Farmasi, beliau sudah dimakamkan di Cimahi, dekat kediamannya dengan protokol Covid-19," kata Dandi
Sebelum meninggal, Novilia menjabat sebagai Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma. Dia bergabung dengan perusahaan BUMN bidang farmasi tersebut pada 2001 setelah lulus dari bidang kedokteran.
Meski basis keilmuannya adalah kedokteran, Novilia sangat tertarik menggeluti bidang vaksinologi dan uji klinis. Dia dikenal sebagai perintis bagian Evaluasi Produk pada Bio Farma yang kemudian berganti nama menjadi Uji Klinis.
Bagian ini dibentuk ketika Bio Farma mulai memproduksi berbagai vaksin. Sedangkan tugas bagian ini yaitu melakukan uji klinis terhadap calon vaksin yang diproduksi Bio Farma, dikutip dari Liputan6.com.
Advertisement

Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya



Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan