Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Marketplace kini memegang peranan penting dalam transaksi belanja. Berkat marketplace, transaksi e-commerce di Indonesia mencatatkan kenaikan mengagumkan dalam lima tahun terakhir.
Tak hanya itu, marketplace menjadi platform perdagangan yang dimanfaatkan para pelaku usaha di Indonesia. Perannya menghubungkan antara penjual dengan pembeli secara online menjadikan marketplace sebagai pilihan tempat berbelanja yang aman dan nyaman.
Dari segi pelaku usaha, semakin banyak yang memanfaatkan marketplace. Ini lantaran marketplace memiliki sejumlah keunggulan seperti tidak perlu lapak dan kemudahan transaksi.
Merujuk data iPrice, pada kuartal II 2021 Tokopedia adalah e-commerce dengan pengunjung web bulanan terbanyak di Indonesia. Total pengunjung Tokopedia mencapai 147.790.000 rata-rata bulanan.
Sedangkan pengunjung Shopee rata-rata 126.996.700 per bulan. Dari jumlah merchant atau penjual di kedua marketplace. sejak 2020 memperlihatkan lonjakan signifikan. Per Desember 2020, terdapat 9,9 juta penjual terdaftar di Tokopedia.
Berdasarkan data Katadata, pada 2014 nilai transaksi perdagangan online Indonesia hanya berada di angka Rp25,1 triliun. Hanya dalam dua tahun, nilai penjualan sudah mencapai angka Rp108,4 triliun.
Sedangkan data terkini menunjukkan Gross Merchandise Value e-commerce Indonesia mencapai Rp573 trilliun, dengan dua pemain yang menguasai pasar Tokopedia (market share 35 persen) dan Shopee (market share 37 persen).
Adanya perubahan perilaku konsumen yang cenderung melakukan pembelian secara online menjadi salah satu pemicu tumbuhnya marketplace. Bahkan korporasi besar dan pemilik merek serta produk besarpun sudah masuk ke ranah platform digital ini.
Untuk memudahkan para pelaku memantau data penjualan di berbagai marketplace, konsultan Marketing dan Komunikasi Insight First Asia meluncurkan InsightBuzz. Ini meurupakan software open-dashboard tools pertama yang memberikan wawasan dan data marketplace seputar penjualan, merek yang terjual, lokasi penjualan, penjualan toko, serta informasi lain yang dibutuhkan pelaku usaha.
Dengan tools ini, pengguna dapat memperoleh data dan insight dari Tokopedia, Shopee, Lazada, JD.id, OLX dan Bukalapak. Juga mengetahui berapa harga yang ditawarkan dan penjualan pesaing, toko dengan penjualan terbanyak, area banyak menjual serta informasi lainnya yang dapat ditarik secara real time.
Data-data tersebut dapat menjadikan para pemilik usaha dan merek lebih mampu bersaing di pasar online. Juga tetap terdepan dalam persaingan.
Dengan InsightBuzz, penjual dapat mengetahui potensi penjualan, potensi kerjasama dengan merchant-merchant besar di marketplace, memonitor penjualan produk sendiri, penjualan produk pesaing. Tak hanya itu, strategi penjualan ke depannya baik di e-commerce maupun di marketplace, dapat mengungkap berbagai jenis pelanggaran potensial yang bisa memengaruhi merek, termasuk pemalsuan, pelanggaran merek dagang atau pelanggaran hak cipta, paten, maupun hak desain.
Terdapat tiga hal yang menjadi keunggulan InsightBuzz. Pertama, dasbor dibuat khusus dan unik disesuaikan dengan kebutuhan bisnis masing-masing pelaku usaha. Sehingga memberikan insight yang tajam, cepat dan akurat.
Keunggulan kedua, data disajikan berbasis web real time. Data muncul sudah berupa insight, real time, dapat ditarik kapan saja melalui PC atau ponsel serta dapat diunduh untuk keperluan laporan atau presentasi
Sedangkan keunggukan ketiga, data yang terjadi bersifat komprehensif dan detail. Menyajikan data penjualan yang dibutuhkan divisi sales, marketing hingga pemimpin perusahaan, sampai ke merek pesaing, varian produk, lokasi toko, penjualan harian, dan tautan ke toko-toko yang menjual produk tersebut.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN