Kaligrafi Rasulullah Muhammad SAW (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Saat ini, umat Islam berada di sepertiga akhir bulan Rajab. Lebih tepatnya pada 25 Rajab 1440 H dan lusa, kita akan memperingati peristiwa penting dalam keimanan Islam, Isra' Mi'raj.
Isra' Mi'raj merupakan peristiwa yang melampaui nalar manusia. Dalam waktu kurang dari satu malam, Rasulullah Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha, yang merupakan tempat gaib dan tidak bisa dijamah dengan panca-indera maupun akal manusia.
Peristiwa besar ini hanya dapat diterima manusia melalui keimanan. Karena cerapan indrawi dan nalar tidak mampu menjelaskan bagaimana peristiwa ini terjadi.
Dikutip dari NU Online, karena luar biasanya peristiwa ini, Ayat Alquran menjelaskannya dengan lafal pembuka 'Subhana' yang artinya 'Maha Suci Allah'. Ini karena hanya berkat kehendak Allah saja Rasulullah bisa bepergian lepas dari hukum alam, sebagaimana diterangkan dalam Surat Al Isra ayat 1.
" Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkali sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Dalam ayat ini, Allah ingin menunjukkan kepada Rasulullah mengenai tanda-tanda keagungan-Nya. Pada sejumlah literatur, Rasulullah menyaksikan banyak sekali tanta-tanda keagungan Allah selama menjalani peristiwa Isra' Mi'raj.
Mulai tanda-tanda dalam alam semesta serta terkuaknya rahasia angkasa luar, terbongkarnya misteri alam ghaib. Tak hanya itu, Rasulullah SAW juga mendapatkan pengalaman spiritual yang sangat bermakna dengan bertemu dan bertegur sapa dengan para Nabi terdahulu seperti Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Daud, Sulaiman, Idris, Yahya serta Isa.
Namun dari sekian pengalaman itu, ada satu perintah yang amat penting tidak hanya bagi Rasulullah, melainkan bagi seluruh umat Islam. Isra' Mi'raj adalah peristiwa diturunkannya perintah sholat bagi setiap Muslim.
Sehingga, Isra' Mi'raj harus menjadi momentum penguat keimanan sekaligus sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas sholat. Sebab, sholat tak sekadar sebagai tiang agama, namun juga pencegah dari perbuatan keji dan munkar yang menjerumuskan manusia kepada keburukan.
Sumber: NU Online
Advertisement
Momen Prabowo Singgung Duit Negara Dicolong Koruptor Ratusan Triliun
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
3 Tempat Makan Milik Artis di Luar Negeri, Ada Warkop di New York
3 Komunitas Seru di Bawah Naungan BNI, Mulai dari Bisnis hingga Olahraga
Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Menag Tanggapi Isu Pelibatan Santri dalam Pengecoran Gedung
Cara Mudah Bikin Parfum Bareng Casablanca di Campus Beauty Fair
Waspadai Layanan Palsu, Akses Service Center Resmi Kini Lebih Mudah dengan MODENA