Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kisah perselingkuhan seorang istri di Kupang, Nusa Tenggara Timur, ini berujung tragis. Lelaki selingkuhannya tewas dihajar massa setelah diteriaki maling oleh suaminya.
Semuanya bermula ketika korban bernama GA (21 tahun) menelepon wanita yang sudah bersuami berinisial MD (35 tahun) pada Selasa malam, 28 Januari 2020, sekitar pukul 21.00 WITA. Saat itu PLN sedang melakukan pemadaman bergilir di Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.
GA mengatakan ingin bertemu dengan MD malam itu juga. Padahal, MD ini sudah memiliki suami berinisial A.
MD sebenarnya melarang GA untuk datang malam itu karena lagi ada banyak orang berkumpul di rumahnya.
Namun karena sudah tak tahan menahan rindunya kepada MD, GA nekat datang ke rumah perempuan tersebut pada pukul 23.00 WITA.
MD tak punya pilihan lain saat melihat GA sudah berada di depan rumahnya. Dia menyuruh lelaki simpanannya itu masuk kamar dan bersembunyi di bawah kolong tempat tidurnya.
Tak lama kemudian, A, suami MD, pulang kerja dan langsung mengobrol dengan mertuanya di ruang tamu.
Sekitar pukul 23.30 WITA, mertua A pulang ke rumahnya. Sedangkan MD memasak air panas untuk suaminya mandi. Usai mandi, A dan istrinya masuk kamar untuk tidur.
Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba botol obat nyamuk semprot yang ditaruh di bawah kolong tempat tidur jatuh hingga mengeluarkan suara yang cukup keras.
A yang kaget bangun segera memeriksa di bawah kolong tempat tidur. Saat itulah dia melihat lelaki asing di kamarnya yang tak lain adalah GA.
Secara spontan, A berteriak maling sehingga membangunkan orang-orang. Akibat teriakan A, GA langsung melarikan diri melalui pintu belakang yang menuju jalan raya.
Sambil terus berteriak maling, A dan sekelompok warga mengejar GA dengan menggunakan sepeda motor.
GA akhirnya tertangkap dan dibawa kembali ke rumah A. Warga pun ramai-ramai memukuli GA hingga babak belur.
" Sekitar pukul 01.00 Wita korban dibawa kembali ke rumah oleh A. Saat itulah korban dikeroyok sejumlah warga yang diperkirakan sebanyak 20 orang," kata Kapolsek Fatuleu, Ipda Anthon Wodo, Jumat, 31 Januari 2020.
Anthon mengatakan akibat dikeroyok warga, korban mengalami luka cukup serius di sekujur tubuhnya. Akibatnya, dia dibawa ke RSUD Naibonat Kabupaten Kupang, untuk mendapat pertolongan.
Namun sayang, nyawa korban tidak bisa diselamatkan akibat luka-luka serius di sekujur tubuhnya.
Polisi sudah melakukan visum terhadap korban dan memeriksa sejumlah saksi untuk menindaklanjuti kasus ini.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur