Pengemis Modern Dari China. (Foto: Facebook Fazil Irwan)
Dream - Kemajuan teknologi digital telah merambah berbagai bidang. Termasuk cara orang memberi uang atau sumbangan.
Dalam beberapa tahun belakangan, cashless payment atau transaksi non-tunai mulai banyak dilakukan orang.
Tapi ternyata, tidak hanya kaum milenial saja yang menggunakan transaksi non-tunai ini, para pengemis di Beijing juga melakukannya.
Baru-baru ini pemilik akun Facebook Fazil Irwan berbagi pengalaman unik teman-temannya saat berada di ibu kota China itu.
Unggahan Fazil tersebut langsung viral setelah dibagikan 16 ribu kali oleh netizen.
Postingan itu bercerita tentang bagaimana para pengemis di Beijing dalam menjalankan aksinya saat meminta uang.
Alih-alih menadahkan tangan, pengemis di Beijing menawarkan transaksi online menggunakan kode QR (QR Code) dan aplikasi WeChat.
Menurut Fazil, seorang temannya yang tidak punya uang tunai didatangi seorang pengemis saat hendak makan malam.
Bukannya menadahkan tangannya, pengemis itu menyodorkan kode QR untuk dipindai melalui aplikasi WeChat.
" Dalam postingan sebelumnya, saya bercerita bagaimana hampir semua transaksi dilakukan melalui WeChat di China."
" Begitu pula dengan beberapa teman kami yang saat pergi makan malam didekati pengemis untuk meminta uang."
" Salah seorang teman kami memberitahu dia tidak punya uang tunai. Pengemis itu tiba-tiba berkata, 'OK, Anda boleh membayar melalui WeChat'."
Selain mengemis menggunakan transaksi online melalui kode QR, pengemis di China juga menerima sumbangan lewat aplikasi WeChat.
Menurut laporan China Daily, beberapa pengemis di China sudah tidak menggunakan cara tradisional untuk meminta sedekah.
Sebaliknya, para pengemis itu sekarang telah menggunakan transaksi online untuk meminta uang sejak tahun 2017.
Sumber: mStar.my
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah