Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak Karier Ahok: Gagal Camat, Jadi Gubernur DKI

Jejak Karier Ahok: Gagal Camat, Jadi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Bisa Menghirup Udara Bebas Mulai Hari Ini, Kamis 24 Januari 2019. (Foto: Shutterstock)

Dream – Ahok menghirup udara bebas hari ini, Kamis 24 Januari 2019. Pria bernama asli Basuki Tjahaja Purnama itu dua tahun mendekam di penjara karena kasus penodaan agama.

Mantan gubernur DKI Jakarta diseret ke pengadilan setelah polisi menerima laporan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA). Pria yang juga dipanggil dengan nama BTP itu mulai menjalani hukumannya sejak 2017. 

Ahok merupakan sosok politisi yang sudah malang-melintang di dunia politik Tanah Air. Dia merangkak dari daerah hingga berkibar di Jakarta.

Meski demikian, Ahok mulanya adalah pengusaha. Dia membangun perusahaan kontraktor, CV Panda, dan pengolahan pasir kuarsa, PT Nurindra Ekapersada.

Pada tahun 2000-an, Ahok terjun ke politik melalui Partai Penghimpunan Indonesia Baru dan menjadi seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Karier politiknya semakin menanjak setelah terpilih sebagai bupati Bangka Belitung.

Pada 2009, dia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar. Namun, pada 2012, dia nyebrang ke Gerindra. Saat itu pula dia berpasangan dengan Joko Widodo mengikuti pemilihan gubernur DKI Jakarta. Jokowi. Jokowi-Ahok, menang. Ahok menjadi wakil.

Sepeninggal Jokowi yang ikut Pilpres 2014, bapak tiga anak ini menggantikan mantan walikota Solo itu sebagai pimpinan Jakarta.

Untuk lebih lanjut, berikut ini adalah perjalanan karier Ahok, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 24 Januari 2019.

Terjun ke Dunia Politik

1990: Ahok mendirikan PT Nurindra Ekapersada, sebuah perusahaan pengolahan pasir kuarsa. Ia juga mendirikan pabrik pengolahan di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.

Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman.

1999-2001: Ahok mulai investasi di bidang properti di kabupaten Belitung Timur.

2003: BTP terjun ke politik lewat Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Keinginannya saat itu adalah menjadi camat, namun malah menjadi anggota DPRD.

2005: Ahok terpilih menjadi Bupati Belitung Timur bersama Khairul Effendy sebagai wakilnya. Namun, ia mundur untuk ikut pemilihan gubernur Bangka Belitung (Babel).

2007: Ahok mencoba untuk menjadi gubernur Bangka Belitung. Langkahnya maju menjadi gubernur diperkuat oleh dukungan langsung dari Gus Dur. Namun, sayang dirinya gagal.

2009: Ahok menjadi pilihan warga Babel sebagai perwakilan mereka di Senayan. Ia duduk di Komisi II yang mengurus isu dalam negeri dan pemilu.

Melangkah Jadi Gubernur DKI

2012: Ahok tidak menyelesaikan jabatannya. Ia maju bersama wali kota Solo yaitu Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadapi Fauzi Bowo dalam pilgub DKI.

Tapi Jokowi maju menjadi Presiden Indonesia pada 2014. Ahok pun dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Jokowi dengan sisa masa jabatan 2012-2017. Dalam masa jabatannya, Ahok terkenal keras dalam administrasi dan pengawasan anggaran. Ia bahkan sering cekcok dengan anggota DPRD seperti H. Lulung dari PPP dan M. Taufik dari Gerindra.

2014: Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. Ia tetap dikenal keras dalam mengawasi penggunaan anggaran. Keberanian politik Ahok tercermin dari keberaniannya dalam menata daerah kumuh dan memindahkan penduduknya ke rusunawa.

2016: Ahok tersandung kasus penistaan agama saat berkampanye di Kepulauan Seribu. Demo berjilid-jilid berlangsung karena menuntut Ahok dipenjarakan. Para pendemo ini umumnya dikenal sebagai Alumni 212. Ahok divonis 2 tahun.

2019: Hari ini, Ahok bebas. Dia berkata ingin dipanggil sebagai BTP dan kabarnya sudah mendapat kontrak untuk memandu acara talkshow serta berniat berbisnis di sektor perminyakan.

(Sumber: Liputan6.com/Tommy Kurnia)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP