Jejak Pangeran Kuningan, Terhimpit Pencakar Langit Jakarta

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 27 Desember 2016 18:02
Jejak Pangeran Kuningan, Terhimpit Pencakar Langit Jakarta
Pangeran Kuningan dikenal sebagai pejuang yang melawan kolonialisme Portugis,

Dream – Kuningan menjadi salah satu ikon Jakarta. Di sanalah jantung Ibukota berdegup. Uang miliaran, bahkan triliunan, diputar dari sana. Kuningan menjadi bagian pusat bisnis Segitiga Emas Jakarta.

Tapi tahukah Anda, nama Kuningan tak muncul begitu saja, tak lepas dari sejarah. Sebutan wilayah itu memang diambil dari nama Pangeran Kuningan alias Adipati Ewangga.

Dulu, Adipati Ewangga datang dari Kuningan, Jawa Barat. Saat Demak dan Cirebon menyerang Banten, Pangeran Kuningan dan pasukannya turut serta. Mereka kemudian menetap di wilayah yang sekarang disebut Kuningan.

Di wilayah Jakarta Selatan itu, Pangeran Kuningan wafat. Sekarang, ada satu makam yang diyakini sebagai pusara Pangeran Kuningan. Hingga kini, banyak orang masih berziarah ke makam yang sekarang dihimpit gedung jangkung, pencakar langit.

Tak mudah untuk menemukan lokasi petilasan ini. Anda harus mencarinya di belakang Gedung Merah Putih. Untuk menuju petilasan tersebut, Anda bisa melewati pintu masuk Graha Merah Putih, yang letaknya tak jauh dari Jalan Gatot Subroto.

Anda harus melapor ke Komandan Regu Satpam yang sedang bertugas. Dari pos keamanan Graha Merah Putih, Anda akan diarahkan ke area proyek bangunan gedung Telkom Landmark Tower.

Dari pintu masuk area proyek –yang letaknya 10 meter dari pintu masuk Graha Merah Putih– Anda akan melewati dua kelokan. Setelah masuk, Anda akan diarahkan satpam menuju jalan lorong buntu. Jalan ini tak lebar-lebar amat, hanya cukup untuk dua motor berjajar.

“ Tepat di sana Pak,” kata Komandan Regu Satpam Graha Merah Putih, Dian Kurniawan, menunjukkan lokasi petilasan Pangeran Kuningan, yang berada di ujung lorong.

Dream lantas melintasi lorong itu, Anda akan melihat pos penjagaan di sebelah kiri dan beberapa tumpukan material sisa proyek di sebelah kanan. Pada ujung jalan tersebut, terdapat penanda alias nisan. Letaknya tepat di bawah steger atau perancah dari besi.

Petilasan ini hanya berupa sebuah batu nisan. Di sekelilingnya sudah tertutup konblok. Di atas nisan itu tertera tulisan sebagai berikut:

Bismillahhirahmanirahim

Di Sini Istirahat Sepanjang Masa Pangeran Kuningan (Adipati Jayakarta) 1449 -1579. Ahli kerabat engkong H David H Derauf Zainabun Azhari Salihun Kumpi Jasim H Sarbini H Suhaimi Mat Le Wam dll.

Nisan dari marmer itu tertanggal 17 Juni 2004 dan ditandatangani oleh perwakilan Yayasan Pangeran Kuning dan wakil keluarga Pangeran Kuningan.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More