Jika Ambrol, Dampak Bendungan Ini Lebih Buruk dari Bom Nuklir

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 14 Desember 2016 09:01
Jika Ambrol, Dampak Bendungan Ini Lebih Buruk dari Bom Nuklir
Di tengah gempuran ISIS, para ilmuwan berupaya memperbaiki bendungan ini.

Dream - Bendungan Mosul di Irak secara perlahan mulai tenggelam dan nyaris ambrol. Kondisi ini mengancam 7 juta nyawa yang tinggal di sekitarnya.

Para ahli konon menghitung bendungan tersebut dapat menyebabkan gelombang setinggi 24 meter. Bahkan jika hanya 26 persen dari bendungan itu yang ambrol, bencana banjir dengan skala setara 4.400 kolam renang ukuran Olimpiade.

Menurut European Commission’s Science Centre (ECSC), kota, desa, dan lahan pertanian, di sepanjang 700 kilometer dari Sungai Tigris akan tergenang.

Bendungan tersebut berjarak 54 km jauhnya dari Kota Mosul di mana pasukan Irak saat ini berjuang melawan ISIS. Menurut laman Metro, bendungan Mosul berada dalam perlindungan tentara Italia dan tentara Kurish selama 18 bulan terakhir.

Sementara, para insinyur terus bekerja untuk menyelamatkan bendungan tersebut.

1 dari 2 halaman

Bank Dunia Kucurkan Rp4 Triliun

Bank Dunia Kucurkan Rp4 Triliun © Dream

Untuk menyelamatkan Bendungan Mosul, Bank Dunia mengucurkan bantuan dana senilai Rp4 triliun. Sementara proyek perbaikan bendungan dilaksanakan oleh di perusahaan Italia, TREVI.

Tapi, para ilmuwan telah mengingatkan perbaikan tersebut hanya bersifat sementara. Masyarakat tetap harus mempersiapkan diri untuk dievakuasi dari daerah tersebut, sewaktu-waktu.

" Ini hanya masalah waktu. Masalah ini akan menjadi lebih buruk dari melemparkan bom nuklir di Irak," kata Profesor Nadhir al-Ansari dari Lulea University di Swedia kepada Al Jazeera.

" Tidak peduli berapa banyak perbaikan dan pemeliharaan yang perusahaan lakukan, yang mungkin memperpanjang rentang hidup bendungan itu, tapi itu hanya akan menunda bencana," kata dia menambahkan.

2 dari 2 halaman

Kerusakan Hanya 26 Persen

Kerusakan Hanya 26 Persen © Dream

Ansari mengatakan, ada ratusan lubang pembuangan di bagian bawah resapan air, yang terletak di utara bendungan. Beberapa lubang memiliki diameter hingga 20 meter.

Studi ECSC mengatakan meski hanya 26% dari bendungan itu yang ambrol, namun banjir yang terjadi akan dahsyat. Bencana tersebut dapat menghancurkan infrastruktur semua kota di sepanjang tepi Sungai Tigris, termasuk Tikrit.

Sebuah panel ilmuwan bertemu di Roma dan melihat dua pilihan: melanjutkan perbaikan sementara, atau membangun sebuah bendungan yang sama sekali baru. Sampai saat ini belum ada satu pun keputusan akhir yang dibuat.

Sebelumnya Bendugan Mogul dikenal dengan nama Bendungan Saddam. Bendungan ini mulai dibangun pada tahun 1981. Tetapi, mulai kondisi penampuangan air mulai mengikis sejak tahun 1985.

Beri Komentar