Presiden Jokowi Dapat Gelar Adat Dayak Lundayeh

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Minggu, 22 Desember 2019 17:45
Presiden Jokowi Dapat Gelar Adat Dayak Lundayeh
Prosesi pemberian gelar dilakukan oleh lima kepala adat

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat gelar adat Dayak Landuyeh ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara pada Kamis 19 Desember 2019.

Acara penganugerahan dimulai dengan pemotongan rotan ketika Jokowi baru tiba, sebagai pertanda orang nomor satu Indonesia itu masuk ke wilayah adat Dayak Lundayeh.

Proses penganugerahan kemudian dilanjutkan dengan penyematan atribut Dayak Lundayeh berupa sigar (topi adat), rompi (baju Talun dari kulit kayu), kalung manik, gelang, klupit (tas selempang), dan mandau/pelepet. Penyematan atribut itu dilakukan oleh lkima orang kepala adat.

" Saya kira ini sebuah kehormatan yang sangat baik yang diberikan kepada kita karena memang ini adalah presiden yang pertama yang datang ke perbatasan di sini, di Kecamatan Krayan," ujar Jokowi dikutip dari setkab.go.id.

Pemberian anugerah gelar adat itu dibubuhkan dalam sebuah surat keputusan nama adat dan aspirasi masyarakat. Dalam surat tersebut, Jokowi mendapat gelar Darayeh Acang Aco, yakni pemimpin besar yang mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa.

Dengan pemberian gelar ini, Jokowi mengaku bertambah semangatnya untuk membangun wilayah perbatasan Indonesia.

" Oh pasti (menambah motivasi membangun perbatasan)," kata dia. (mut)

(Sumber: setkab.go.id)

1 dari 6 halaman

Naik Motor Custom, Jokowi Terabas Jalan Berlumpur Trans-Kalimantan

Dream - Di sela-sela kunjungan ke wilayah calon ibu kota baru di Kalimantan Timur, Jokowi menyempatkan diri memantau proses pembangunan jalan Trans Kalimantan di Kalimantan Utara, Kamis 19 Desember 2019.

Menurut informasi yang diunggah ke Instagram oleh akun resmi Sekretariat Kabinet, @sekretariat.kabinet, Jokowi menjajal proyek jalan Trans-Kalimantan dengan motor custom miliknyanya, Kawasaki W175 yang dipesan di pameran Otobursa Tumplek Blek 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 21 Juli 2018.

" Presiden Joko Widodo menjajal jalan perbatasan trans-Kalimantan yang terletak di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara," tulis akun @sekretariat.kabinet.

Pada foto yang diunggah, presiden bernama lengkap Joko Widodo itu terlihat menyusuri proyek dengan kontur jalannya masih berlumpur.

Jokowi yang mengenakan jaket berwarna merah dan helm hitam. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tampak lihai mengendari motor kustom warna hijaunya.

Selain itu, tampak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono di belakang motor Jokowi. Hadi terlihat gagah dengan mengenakan motor chopper.

2 dari 6 halaman

Komentar Warganet

Berbagai tanggapan pun diberikan warganet dari unggahan tersebut.

" Tidak mudah melewati lumpur pake ban gitu pak," kata @okadewantara.

" Waoooo, presiden ku keren," ujar @amuatagea.

" Mantap.. Pak Presiden Pelopor Keselamatan Berlalu lintas," komentar @loegiminarungt.

 

3 dari 6 halaman

Tunggangi Kawasaki Kustom, Lampu Motor Jokowi Ramai Dibahas

Dream – Unggahan foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menunggai motor tak pernah luput dari perhatian netizen. Setelah dulu disorot soal kaca spion, motor kustom Kawasaki W 175 yang ditunggangi Jokowi saat kunjungan ke pasar di Tangerang, Banten, juga tak lolos dari kejelian mata netizen. 

Sekilas, Jokowi memang sudah tampil layaknya biker. Mengenakan jaket, helm bahkan sarung tangan, Jokowi memacu motornya di jalanan kota tersebut untuk datang ke Pasar Anyar, Tangerang. Beda dengan aksi touringnya ke Sukabumi, motor Jokowi juga sudah dilengkapi kaca spion. 

Namun ada satu yang sepertinya lolos dari perhatian Jokowi dan jadi perhatian netizen. 

Dalam unggahan fotonya terlihat lampu motor Jokowi ini tidak menyala ketika sedang melaju.

Padahal menurut pasal 293 ayat (2) jo Pasal 107 ayat (2) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan, disebutkan bahwa pengendara sepeda motor yang tidak menyalakan lampu utama pada siang hari akan didenda maksimal Rp100 ribu.

 

      View this post on Instagram

Menyusuri jalan-jalan Kota Tangerang ...

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on 

4 dari 6 halaman

Warganet Ingatkan Jokowi

Kejanggalan pada motor Jokowi pun langsung jadi perbincangan di sosial media. Warganet yang terkenal lepas bebas mengeluarkan pendapat, beramai-ramai mengomentari foto tersebut. 

“ Kok lampunya tidak nyala, pak @jokowi?” tulis @ilhamaziraksa.

“ Lampunya, kok, mati, pak?” tulis @martianromi.

“ Pak, lampunya mati @jokowi,” tulis @juliangeoryan.

Ada juga yang mencoba mendinginkan suasan dengan mengingatkan mantan gubernur DKI Jakarta akan Operasi Zebra yang sedang berlangsung.

Tiati ada Operasi Zebra,” tulis @bagiralatas_.

5 dari 6 halaman

Replika Motor Jokowi Mejeng di Kemang, Berapa Harganya?

Dream – Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeli satu unit sepeda motor kustom bergaya chopper. Roda dua berbasis Royal Enfield Bullet 350 ini digarap oleh Kick Ass Chopper dan Elders Garage.

Sepeda motor ini sempat digunakan Jokowi untuk blusukan ke Sukabumi, Jawa Barat.

Dilansir dari Liputan6.com, Jumat 7 September 2018, sepeda motor berkelir emas ini menarik minat penggemar otomotif. Akhirnya, builder menawarkan replika yang sama dengan chopper Jokowi. Itu pun jumlahnya terbatas.

Tiruan Chopperland Jokowi mejeng di Jakarta.

“ Motor ini memang akhirnya kami keluarkan karena memang banyak permintaan pasar,” kata builder Elders Garage, Heret Frashtio, di acara Custom Collaboration, Jakarta.

Heret mengatakan motor kustom ini makan waktu sebulan untuk pembuatannya. Kini, sepeda motor kustom telah terjual empat.

6 dari 6 halaman

Berapa Harganya?

Dream - Heret mengatakan harga yang dilepas ke pasar lebih mahal daripada sepeda motor Jokowi. Satu unitnya dilepas dengan harga Rp200 juta.

“ Terus, kami kasih miniatur motornya, plakat juga. Kami kasih spek yang memorable-lah,” kata dia.

Heret mengatakan builder siap melayani jika ada konsumen yang ingin mengubah bagian-bagian lain dari motor replika ini. Tentu ada tambahan harga.

“ Bisa. Cuma kami deliver yang sama dulu,” kata dia.

Heret mengatakan beberapa konsumen yang membeli tiruan chopper Jokowi dengan mengubah bagian suspensi dan pijakan kaki.

“ Kebanyakan yang berubah itu rig (panjang suspensi) untuk menyesuakan dengan pengendara dan posisi foot step. Selebihnya sama,” kata dia.

(ism, Sumber: Liputan6.com/Septian Pamungkas)

Beri Komentar