Presiden Joko Widodo
Dream - Presiden Joko Widodo meminta para menteri terkait untuk mempercepat eksekusi relaksasi bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Langkah tersebut sebagai bentuk mitigasi pandemi virus corona.
" Mempercepat eksekusi program relaksasi restrukturisasi kredit bagi UMKM yang mengalami kesulitan," kata Jokowi.
Bentuk relaksasi yang diberikan pemerintah antara lain berupa subsidi bunga penundaan bayar pinjaman pokok. Juga tambahan kredit modal kerja yang harus segera disalurkan.
" Jangan menunggu sampai mereka tutup baru kita bergerak. Jangan sampai nanti terlambat, jangan sampai terlambat dan menimbulkan gejolak di masyarakat," kata Jokowi.
Lebih lajut, Jokowi meminta UMKM diberikan peluang agar dapat melanjutkan produksi. Terutama yang bergerak di sektor pertanian dan industri rumah tangga.
" Diberikan peluang terus untuk berproduksi terutama di sektor pertanian, di sektor-sektor industri rumah tangga, serta warung-warung tradisional dan sektor makanan dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi.
Sumber: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin
Dream - Presiden Joko Widodo meminta para menteri dan pejabat negara memberikan informasi secara detail mengenai penanganan virus corona yang telah dijalankan sejauh ini. Terlebih, berita-berita yang baik harus terus disampaikan.
" Jangan sampai banyak berita yang baik tidak disampaikan, sehingga rasa optimis masyarakat menjadi cenderung masuk ke hal-hal yang tidak positif," ujar Jokowi.
Dia juga meminta para pejabat membangun komunikasi efektif. Caranya dengan memberikan penjelasan secara transparan. " Ini harus dilakukan dengan detail dan baik," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi juga meminta data dan informasi terkait virus corona bisa terintegrasi di seluruh kementerian. Sehingga data sebaran Covid-19, baik positif hingga sembuh dapat terdata dengan baik.
" Sekali lagi data terpadu ini menyangkut PDP, ODP, yang positif, kemudian yang sembuh, yang meninggal, jumlah yang sudah di- PCR berapa, ada semuanya dan terbuka hasilnya," kata dia.
Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham
Dream - Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri dan seluruh kepala daerah memastikan kecukupan pasokan bahan pangan. Dalam masa pandemi virus corona ini, potensi terjadinya kelangkaan bahan pangan cukup besar.
" (Kepala daerah) membuat perkiraan-perkiraan ke depan sehingga kita bisa memastikan tidak terjadi kelangkaan bahan pokok dan harga yang masih terjangkau," ujar Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas melalui video conference, Senin 13 April 2020.
Jokowi mengatakan, Food and Agriculture Organization (FAO) telah memberikan peringatan mengenai dampak krisis akibat Covid-19 terhadap pasokan bahan pangan.
Sehingga, presiden bernama lengkap Joko Widodo itu meminta kepala daerah memantau panen raya April-Mei maupun Agustus-September supaya distribusi pangan tidak terganggu.
" Mungkin panen yang ini (April-Mei) baik, tapi panen pada penanaman yang ke bulan Agustus-September nanti betul-betul dilihat secara detil sehingga tidak mengganggu produksi, rantai pasok, maupun distribusi dari bahan-bahan pangan yang ada," kata Jokowi.
Dream - Jokowi meminta Menteri Sosial, Juliari P Batubara, dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, segera menyalurkan bantuan sosial. Sebab, kondisi saat ini sudah sangat mendesak.
" Saya minta Mensos, dan Menkeu juga, minggu ini semuanya harus bisa jalan. Ini sudah sangat mendesak," kata Jokowi di Jakarta, Senin 13 April 2020.
Bantuan yang harus segera dijalankan tersebut terkait dalam bentuk apapun. Baik lewat Kartu Prakerja maupun bantuan lainnya. " Semua harus berjalan minggu ini," kata presiden bernama lengkap Joko Widodo itu.
Saat ini, tegas Jokowi, masyarakat sangat membutuhkan bantuan. Sehingga bantuan harus secepatnya disalurkan.
" Jangan nanti di bawah melihat hanya omong saja tapi barang enggak sampai ke rakyat ke masyarakat," kata Jokowi.
Dream - Presiden Joko Widodo akan mengevaluasi penerimaan bantuan sosial bagi warga yang mudik. Jokowi berharap bantuan sebesar Rp600 ribu itu akan diterima warga dampak virus SARS-CoV-2 di Jabodetabek yang berada di rumahnya.
" Saya sampaikan bahwa bansos khusus Jabodetabek ini agar warga tidak mudik. Karena mudik lebaran ini bisa menyebabkan meluasnya penyebaran Covid-19 dari Jabodetabek ke daerah tujuan," kata Jokowi, Kamis, 9 April 2020.
Jokowi mengatakan, bantuan dampak wabah virus corona ini akan diberikan selama tiga bulan mendatang dan akan terus dievaluasi. Nantinya, jika penerima bantuan tetap mudik, pemerintah akan mengubah kebijakan tersebut.
" Sekali lagi nanti akan ada evaluasi dan kemungkinan juga bisa kita akan memutuskan hal yang berbeda setelah evaluasi di lapangan kita dapatkan," kata Jokowi.
Jokowi kembali menegaskan, pemerintah mengimbau kepada warga untuk tidak mudik. Upaya ini semata untuk memutus rantai Covid-19 yang berpotensi ditularkan dari mereka yang utamanya tinggal di Jabodetabek ke kampung halaman.
Larangan mudik hanya berlaku bagi ASN, anggota TNI-Polri, pegawai BUMN dan anak perusahaanya.
" Saya sampaikan bahwa dari awal pemerintah sudah melihat bahwa mudik lebaran ini bisa menyebabkan meluasnya penyebaran covid-19 dari Jabodetabek ke daerah tujuan. Jadi kami mengimbau kepada masyarakat umum untuk tidak mudik. Namun untuk ASN, anggota TNI-Polri, dan pegawai BUMN dan anak perusahaannya tegas kami larang mudik," ucap dia.
Sumber: Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati