Presiden Joko Widodo Meminta PTN Batasi Penerimaan Mahasiswa (Foto: Setkab)
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perguruan tinggi negeri (PTN) membatasi penerimaan mahasiswa. Jokowi ingin perguruan tinggi negeri dapat fokus menghadapi tantangan global.
“ Ada perguruan tinggi negeri yang mahasiswanya lebih dari 30.000, 40.000,” kata Jokowi di acara Penutupan Rembuk Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), di Kemala Ballroom, Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, sehari lalu.
Dalam keterangan resminya di laman Sekretariat Kabinet, Jokowi telah menerima kesanggupan Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir mengenai implementasi pembatasan mahasiswa.
“ Kita tunggu saja menteri nanti bergerak kapan,” ujarnya.
Selain menyoroti kuota bagi mahasiswa PTN, Jokowi juga meminta perguruan tinggi mengantisipasi perubahan global yang sangat cepat. Jokowi menuturkan lebih dari 30 tahun jurusan di Fakultas Ekonomi tidak mengalami perubahan.
“ Enggak ada yang berani membuka fakultas digital ekonomi, jurusan toko online, jurusan retail manajemen, jurusan logistik manajemen, jurusan meme,” ucap dia.
Tak hanya itu, Jokowi ingin paradigma keilmuan di perguruan tinggi dapat berubah. Dia ingin materi perkulihan seharusnya 50 persen di luar kelas.
Dia ingin pengajaran yang berbasis problem tantangan, dan pengalaman, pada perubahan dunia dapat diperhatikan mahasiswa Indonesia.
“ Tantangannya selalu berubah-ubah kalau kita selalu belajar hal-hal yang teori, yang teori itu sudah usang, kasihan mahasiswanya, karena perubahannya cepat sekali” ucap dia.
(Sah)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
