Ilustrasi Menu Cumi (Shutterstock.com)
Dream - Sekali lagi, berhati-hatilah dalam bermedia sosial. Baca seluruh informasi sebelum memberikan komentar. Pahami, baru memutuskan perlu memberi tanggapan atau tidak.
Jika tidak hati-hati, kita bisa salah paham. Bila ada unsur yang menyinggung orang lain, bisa dijerat UU ITE. Atau bila tidak, kita bisa malah menjadi bahan tertawaan netizen karena komentar kita.
Seperti yang terjadi di grup Facebook Bukalapak Official Balikpapan. Beberapa waktu lalu, akun Maulida membuat posting nasi bakar baby cumi pedas. Dia mengunggah foto menu yang ditawarkan, dilengkapi dengan deskripsi.
" Ready ya area Balikpapan, Nasi Bakar Baby Cumi Pedas nya Rp15 ribu per porsi. Delivery ongkir Rp5.000 saja ya per alamat," tulis Maulida.

Berjualan bayi cumi pedas justru dikomentari haram (Foto: Facebook @Maulida)
Seperti posting lain di grup itu. Unggahan Maulida pun mendapat respons netizen lain. Salah satunya akun Haikal Ibrahim. Bukan membuat order, Haikal Ibrahim justru memberikan peringatan kepada Maulida.
" Makanan haram jangan dijual di FB, Bu!" tulis akun tersebut.
Maulida pun bertanya-tanya, mengapa akun tersebut menyebut masakan itu haram. Sebab, yang dia jual adalah masakan cumi anakan. " Haram dari mananya ya mas? Itu kan anakan cumi, yang haram apa nya?" Maulida membalas komentar Haikal.
Haikal Ibrahim pun pun memberi penjelasan tentang komentarnya. Dia menyebut, kata baby yang digunakan Maulida menjurus ke sajian haram.
" Dipahamin kata-katanya dulu sebelum komentar," balas Maulida.
Merespons jawaban Maulida, Haikal segera meminta maaf. Dia menyebut, tak perlu menuliskan kata baby di nama masakannya.
" Kalau saran saya enggak usah pakai kata itu, tulis saja bayi cumi," ujar Haikal.
Komentar Haikal Ibrahim langsung membuat netizen lain riuh. Mereka ikut menanggapi komentar tersenut.
" Pake bhs inggris auto haram," tulis Shelly Pritha Marcella.
" Orangnya menghilang, babymu haram ya mas?" tulis Alim.
" Ngakak so hard gejil mbah," tulis Dede Wahyu Triadi.
Selain itu, banyak juga netizen yang mendoakan agar dagangan Maulida laris dipesan.

Komentar aneh itu bahkan mendapat perhatian dari sejumlah tokoh. Misalnya saja, Karomisinter Divhubinter Polri, Brigjen Krishna Murti. Di Instagram pribadinya @krishnamurti_bd91, dia turut berkomentar mengenai ujaran Haikal.
" Baby mas baby, bukan babi," kata Krishna.
Selain Krishna, di Twitter, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti juga menyentil penggunaan bayi cumi untuk sajian makanan.
" Kayanya @susipudjiastuti juga bakal ngamuk kalau cumi masih baby sudah dimasak," tulis akun @1EB2.
" Yess," jawab Susi.
Yesss
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti)February 2, 2019
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari