Julukan-Julukan Bulan Syawal, Salah Satunya Bulan Baik untuk Menikah dan Alasannya

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Kamis, 27 April 2023 13:35
Julukan-Julukan Bulan Syawal, Salah Satunya Bulan Baik untuk Menikah dan Alasannya
Di bulan Syawal ini, umat Islam kembali ke fitrahnya.

Dream - Syawal adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam setelah menjalani puasa wajib di Ramadhan lalu. Anjuran untuk banyak beribadah tidak hanya dilakukan saat bulan puasa saja, tetapi hendaknya tetap dilanjutkan di bulan Syawal karena mengandung pahala yang berlimpah.

Di bulan Syawal, kedudukan dan derajat umat Islam meninggi di sisi Allah SWT karena sudah melalui bulan ujian dan ibadah selama bulan Ramadhan.

Nama Syawal sendiri adalah untuk menandakan waktu tahun bagi unta betina akan mengandung. Fenomena ini juga menjadi simbol kehidupan baru dan pembaruan setelah selama satu bulan mengalami pembersihan spiritual.

Selain diisi dengan berbagai amalan bulan Syawal, banyak juga julukan yang diberikan untuk bulan ini. Apa saja julukannya? Berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Julukan-Julukan untuk Bulan Syawal

Bulan Kembali ke Fitrah

Julukan yang pertama untuk bulan Syawal adalah bulan kembali ke fitrah. Hal ini karena umat Islam baru saja menyelesaikan bulan Ramadhan selama satu bulan penuh, dan di bulan Syawal inilah umat Islam kembali pada fitrahnya serta diampuni dosa-dosanya. Oleh karena itu, pada tanggal 1 Syawal, umat Islam merayakan Idul Fitri dan haram hukumnya melaksanakan puasa.

Bulan Takbir

Bulan Syawal juga dijuluki sebagai bulan takbir. Lebih tepatnya pada tanggal 1 Syawal, maka seluruh umat Islam di dunia akan mengumandangkan takbir. Takbir yang dikumandangkan tersebut menjadi wujud syukur karena sudah berhasil melalui ibadah selama bulan Ramadhan. Di bulan Syawal, umat Islam akan banyak melakukan dzikir, takbir, tahmid, dan tasbih.

Bulan Silaturahmi

Julukan lainnya untuk bulan Syawal adalah bulan silaturahmi. Ya, hal ini bisa sahabat Dream lihat bahkan alami sendiri ketika hari raya Idul Fitri, setiap orang akan bersilaturahmi ke sanak saudara, rekan, tetangga, dan kenalan lainnya. Mereka akan saling bermaaf-maafan hingga menumpahkan kerinduan setelah sekian lama tidak berjumpa.

2 dari 3 halaman

Bulan Ceria

Bulan Syawal dijuluki sebagai bulan ceria? Kenapa bisa? Hal ini karena setiap umat Islam akan bersuka cita menyambut 1 Syawal sebagai hari raya Idul Fitri. Setiap orang akan berbahagia, bersalaman, berpelukan, saling memaafkan, dan menangis haru. Oleh karena itulah, bulan ini disebut dengan bulan ceria.

Bulan Pembuktian Takwa

Tahukah sahabat Dream bahwa bulan Syawal dijuluki sebagai bulan pembuktian takwa? Hal ini karena di bulan Syawal, kualitas dan kuantitas ibadah umat Islam akan meningkat. Harapannya, ibadah sunah yang aktif dilakukan selama bulan Ramadhan tetap dilaksanakan saat bulan Syawal dan juga seterusnya. Misalnya saja tadarus Al-Quran, sholat tahajud sebelum melaksanakan sahur, banyak berdzikir, dan sebagainya.

Bulan Nikah

Julukan yang terakhir untuk bulan Syawal adalah bulan nikah. Ya, bulan Syawal dipercaya umat Islam sebagai bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan. Bahkan di bulan Syawal, Rasulullah saw melangsungkan pernikahan dengan istrinya, yakni Aisyah.

Selain itu, di bulan ini juga menjadi momen perombakan atas tradisi jahiliyah yang melarang melaksanakan pernikahan di bulan Syawal. Sahabat Dream bisa melihat langsung secara realita bahwa ada banyak sekali pasangan yang menikah di bulan Syawal ini.

3 dari 3 halaman

Kenapa Dianjurkan Menikah di Bulan Syawal?

Dijelaskan sebelumnya bahwa orang-orang jahiliyah menentang pernikahan di bulan Syawal. Namun, di dalam Islam sendiri justru menganjurkannya. Tentangan kaum jahiliyah pun ditampik oleh Nabi Muhammad saw dengan menikahi Sayyidah Aisyah. Sayyidah Aisyah berkata:

" Rasulullah saw menikahiku pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih beruntung ketimbang diriku di sisi beliau?" (HR. Muslim)

Kemudian Imam Nawawi berkata:

" Hadits tersebut mengandung anjuran untuk menikahkah, menikahi, dan berhubungan suami-istri pada bulan Syawal. Para ulama syafi’iyah menjadikan hadits ini sebagai dalil terkait anjuran tersebut."

Melalui penjelasan di atas terdapat dua pesan yang bisa diambil, yakni yang pertama bahwa anggapan bulan Syawal atau bulan lainnya sebagai bulan yang mengandung kesialan tidak mendapatkan legitimasi dari ajaran Islam. Lalu yang kedua, dari kalangan ulama Syafi'i menganggap bahwa menikah, menikahkan, atau berhubungan intim yang halal di bulan Syawal adalah dianggap sunah.

Beri Komentar