Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Polri akan mencopot Kapolsek Percut Sei Tuan karena dinilai tidak profesional mengusut kasus penganiayaan pedagang Pasar Gambir Medan, Sumatera Utara. Polri terlebih dahulu telah mencopot Kanit Intel Polsek Percut Sei Tuan.
" Untuk Kanit itu kewenangan dari Kapolrestabes sedangkan untuk Kapolsek itu kewenangan dari Bapak Kapolda. Ini Kapolsek Percut Sei Tuan dalam proses terbukti tidak profesional akan dicopot juga sama bapak Kapolda," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Prabowo Argo Yuwono.
Sebelumnya, pedagang Pasar Gambir Medan, berinisial RL dianiaya oleh beberapa orang yang diduga preman. Namun, RL malah menjadi tersangka. Polri yang menjalankan audit dan menemukan ada ketidakprofesionalan dalam penanganan kasus itu.
" Setelah dilakukan oleh audit penyidikan berkaitan dengan kasus tersebut bahwa ditemukan adanya penyidikan yang tidak profesional yang dilakukan oleh Polsek Percut Sei Tuan Medan," tambah Argo.
Kasus ini berawal dari penetapan tersangka kepada RL. Padahal pedagang itu merupakan korban pemukulan beberapa orang yang diduga preman.
Penetapan status ini kemudian viral di media sosial. RL juga membuat pengakuan dalam video, mengaku menjadi sasaran pemukulan namun malah dijadikan tersangka.
" Terkait kasus ini, hari ini sedang dilakukan gelar perkara di Direktorat Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, tujuannya untuk memastikan dan meneliti penetapan tersangka yang dilakukan Polsek Percut Sei Tuan," ujar Kabagpenum Divhumas Polri, Komisaris Besar Ahmad Ramadhan.
Kasus penganiayaan sendiri terjadi pada 5 Oktober 2021. Saat itu, RL, dianiaya BR.
RL melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Percut Sei Tuan. Di sisi lain, BR juga melaporkan RL terkait kejadian yang sama.
Polsek Percut Sei Tuan akhirnya memutuskan keduanya menjadi tersangka. Kasus tersebut kemudian viral dan mendapat atensi dari Kapolda Sumut.
" Kasus viral ini menjadi perhatian Bapak Kapolda Sumatera Utara, tindak lanjutnya memerintahkan Kapolrestabes Medan dan Dirkrimum Polda Sumut untuk menarik kasus tersebut," kata Ramadhan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR