Memilukan, Anak-anak Berebut Sisa Makanan di Resto Cepat Saji

Reporter : Ratih Wulan
Kamis, 20 Juli 2017 11:30
Memilukan, Anak-anak Berebut Sisa Makanan di Resto Cepat Saji
Banyak anak di Malaysia hidup dalam kondisi memprihatinkan.

Dream - Kesulitan menghadapi tantangan hidup membuat banyak orang rela melakukan apa saja. Terlebih bagi mereka yang tinggal di ibu kota dengan biaya begitu tinggi.

Bahkan untuk urusan makan saja, sebagian orang terpaksa benar-benar berhitung. Lebih memilukan, apabila ada orang yang berebut sisa makanan.

Kejadian ini disaksikan pengguna Facebook Malaysia bernama Ja Sazni ini. Dia melihat sekelompok anak berebut sisa makanan di sebuah resto cepat saji demi mengisi perut.

Berikut cerita yang dituturkan oleh Ja Sazni di Facebooknya.

 

1 dari 2 halaman

Mereka Berbisik 'Serbu-serbu'

Mereka Berbisik 'Serbu-serbu' © Dream

Tadi pagi, tiba-tiba sangat ingin makan ayam goreng di resto cepat saji.

Pulang kantor, singgah di satu resto cepat saji terkenal di KL Sentral.

Setelah duduk dan memesan, tak lama kemudian datang satu porsi ayam goreng lengkap dengan sambal. Hmmm.. pasti nikmat.

Namun setelah mencuci tangan, saya melihat dua remaja berpakaian lusuh sedang mencari-cari sesuatu di setiap meja.

ohbulan

Jika ada sisa makanan yang tidak habis, mereka berbisik 'serbu-serbu'. Tetapi wajah mereka kecewa sebab yang tersisa hanyalah gelas air mineral dan saus sambal.

 

 

2 dari 2 halaman

Rebutan Ayam

Rebutan Ayam © Dream

Ketika mereka berada di sebelah meja saya, saya colek bahu salah satu dari mereka yang bertubuh kecil.

" Mau makan, Dik?" yang dijawab oleh dia " Iya mau... lapar" .

Tersentak dan sedih hati ini mendengar jawabannya. Saya ulurkan baki yang berisi ayam goreng dua potong, kentang goreng dan coke sambil berkata, " Ini ambil dan bagi dengan teman."

Saya lihat mereka merasa senang bukan main. Ketika saya angkat tas siap-siap akan pergi, datang lagi beberapa anak yang sebaya dengan dua remaja tadi.

Mereka berebut ayam yang saya berikan tadi. Betapa kasihan mereka.

Siapa sebenarnya mereka? Di mana orang tua mereka? Mereka adalah anak-anak Melayu, bukan pendatang.

(Sumber: Ohbulan)

Beri Komentar