Kasus 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog: Diduga Penganut Apokaliptik

Mereka tidak diberi makan sampai mati. Pihak keempat kemudian bunuh diri dengan cara tertentu yang bisa terlihat melalui otopsi.

" Teori ke dua, keempatnya adalah penganut keyakinan menyimpang tentang hidup setelah mati. Tindakan melaparkan diri adalah bagian untuk mencapai kesempurnaan hidup," kata Adrianus dalam keterangannya, Senin 14 November 2022.

Namun, hal tersebut sangat sulit diungkapkan. Lantaran semua anggota keluarga telah meninggal dan tidak ada saksi mata. Terlebih para korban dinilai tertutup dengan warga sekitar.

Meski begitu, Adrianus menilai hal yang paling masuk akal sebagai penyebab kematian adalah teori kedua.

" Teori ke dua yang benar, jadi mungkin mereka punya keyakinan kepercayaan yang agak beda, sehingga itu ada sebuah tindakan yang disengaja boleh dibilang begitu," ucap dia.

Hal yang dapat mendukung teori itu ketika pihak kepolisian menyita sebuah buku serta sebuah video.

" Itu memang kelompok kecil yang punya keyakinan khas mengenai hidup setelah mati lah begitu, yang saya sebut apokaliptik itu," ujar Adrianus.

" Ya kayak misal apocalypse, itu kan kiamat, jadi mereka yang tidak mau mendapatkan kiamat dan ingin segera memasuki kehidupan abadi begitulah, ada yang memilih untuk membunuh diri bersama sama, ada yang macam-macam lah sesuai dengan keyakinan mereka," imbuhnya.

Kendati demikian, Adrianus tidak memaksa untuk pihak-pihak lain untuk mempercayai spekulasinya, karena itu hanya asumsi yang dia ungkapkan.

Sumber: merdeka.com

Polisi: Sekeluarga Tewas di Perumahan Kalideres Diduga karena Tak Makan-Minum Berhari-hari

Dream - Polisi mengungkap hasil autopsi empat anggota keluarga yang ditemukan meninggal di Perumahan Citra Garden, Jakarta Barat. Dari hasil autopsi diketahui keempat korban diduga meninggal karena mengalami kekurangan nutrisi.

Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar, mengatakan, berdasarkan hasil autopsi tidak ditemukan ada sisa makanan di lambung.

" Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari gitu," kata Syafri, dikutip dari merdeka.com, Jumat 11 November 2022.

Dia menjelaskan, polisi yang melakukan penyelidikan menemukan jenazah keluarga itu secara terpisah di dalam rumah.

" Jadi yang satu ditemukan yang diperkirakan itu bapaknya di ruang kamar di dalam dengan posisi ditidurkan di atas tempat tidur. Dan untuk ibu dan anak di kamar depan dengan posisi di atas tempat tidur juga dan paman di ruang tamu dengan posisi dia bersandar di sofa," katanya.

Meski begitu, Syafri belum bisa memastikan penyebab kematian kematian karena masih menunggu hasil dari laboratorium forensik.

" Belum ini, tapi penyebabnya itu belum bisa di ini (disimpulkan). Karena banyak kemungkinan (penyebab kematian)," ujarnya.

Adapun identitas empat orang korban antara lain, bapak inisial RG usia 71 tahun kelahiran Jakarta; ibu inisial RM usia 66 tahun kelahiran Kebumen.

Lalu, anak inisial DF usia 42 tahun kelahiran Kebumen; dan paman adik dari bapak inisial BG usia 68 tahun kelahiran Jakarta.

" Satu orang sudah kita mintakan keterangan namun adik dari ibunya itu dia mengatakan bahwa terakhir ada komunikasi via telepon itu satu tahun yang lalu," ujar Syafri.