Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia Ditemukan di Jakarta, Pasien Alami Gejala Ini.

Reporter : Nabila Hanum
Sabtu, 20 Agustus 2022 19:33
Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia Ditemukan di Jakarta, Pasien Alami Gejala Ini.
Kasus pertama monkeypox di Indonesia ditemukan pada pria 27 tahun asal DKI Jakarta.

Dream - Kasus cacar monyet pertama terkonfirmasi pada Jumat, 19 Agustus 2022 malam. Kasus pertama monkeypox di Indonesia ditemukan pada pria 27 tahun asal DKI Jakarta.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril, mengatakanbahwa pasien memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.

Namun, Syahril tidak menjelaskan lebih rinci mengenai negara yang dikunjungi pasien tersebut. Ia hanya mengungkapkan bahwa pasien tersebut bepergian ke salah satu dari 89 negara yang sudah ada kasus monkeypox.

Seusai kembali ke Tanah Air, ia mengalami gejala mengarah ke cacar monyet.

1 dari 4 halaman

Berikut kronologi temuan kasus cacar pertama di RI:

8 Agustus 2022: Pria usia 27 tersebut tiba di Jakarta usai bepergian ke luar negeri.

14 Agustus 2022: Pasien mulai merasakan gejala berawal dari demam. Lalu, ada pembengkakan kelenjar getah bening.

16 Agustus 2022: Muncul lesi atau ruam di beberapa bagian tubuh mulai dari wajah, sekitar selangkangan, dan kaki.

" Dan, ada cacar atau ruam di muka, telapak tangan, kaki dan sebagian di sekitar alat genitalia," kata Syahril.

2 dari 4 halaman

Untungnya, pasien memiliki kesadaran untuk memeriksakan kesehatannya ke salah satu rumah sakit di Jakarta. Lalu, melihat gejala yang ada pihak fasilitas kesehatan tersebut lalu melakukan pemeriksaan lanjutan lewat tes PCR.

" RS tanggap (dengan gejala yang muncul) lalu melakukan pemeriksaan lanjutan dengan melakukan tes PCR. Dalam hitungan dua hari sudah diketahui hasilnya," kata Syahril.

18 Agustus 2022: Hasil tes PCR cacar monyet sudah diketahui, ternyata positif monkeypox.

" Dan, tadi malam sudah diketahui positif terkonfirmasi (cacar monyet)," kata Syahril.

3 dari 4 halaman

Syahril menuturkan saat ini pasien dalam keadaan baik saja dengan gejala yang termasuk ringan. Kini, pria 27 tahun itu tengah melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Berbeda dengan COVID-19, pasien cacar monyet tidak memerlukan ruang isolasi bertekanan negatif.

“ Memang sama-sama ruang isolasi tapi kalau COVID-19 kan harus bertekanan negatif, nah kalau cacar monyet tidak perlu bertekanan negatif ruang isolasinya," ujarnya.

Selanjutnya, pelacakan kontak erat pun dilakukan guna menemukan kasus lain yang mungkin tertular dari kasus pertama ini.

4 dari 4 halaman

Meski sudah ditemukan kasus pertama, Syahril mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Pasalnya, cacar monyet bukanlah penyakit seperti COVID-19.

“ Jauh jika dibandingkan dengan COVID-19, cacar monyet ini adalah penyakit yang bisa sembuh sendiri.”

Piaknya pun telah mempersiapkan kesiagaan untuk mengawal kedaruratan kesehatan global ini.

Syahril mengingatkan bahwa yang berpotensi terkena cacar monyet bukan hanya kelompok tertentu. Namun, semua orang yang memiliki kontak erat dengan pasien cacar monyet bisa terinfeksi.

Sumber: liputan6.com

Beri Komentar