Ilustrasi Gus Mus (Foto: Merdeka.com)
Dream - Gus Mus mengaku heran masih ada orang yang tidak percaya dengan pandemi corona. Apalagi, angka penularan Covid-19 terus meningkat.
“ Peningkatannya luar biasa, ada kasus yang terkonfirmasi positif itu sampai satu juta 90 sekian,” ungkap Gus Mus melalui kanal YouTube Kemenag RI, Rabu 23 Juni 2021.
Pandemi Covid-19 memang sudah setahun lebih. Virus corona belum terbendung. Data 21 Juni 2021, di Indonesia sudah ada 2.004.445 kasus positif. Kasus harian di tanggal yang sama mencapai 14.536.
“ Jadi saya musykil kalau pandemi yang merupakan wabah kemanusiaan yang mengenai siapa saja ini masih ada yang tidak memercayainya, atau minimal ada yang bikin sepele,” tambah kiai bernama lengkap Ahmad Mustofa Bisri tersebut.
Padahal, kata dia, berbagai kanal informasi menyampaikan korban terus berjatuhan akibat covid-19. Selain korban jiwa, Covid-19 juga berdampak terhadap umat Islam di Indonesia, yaitu penundaan ibadah haji.
“ Kita sudah melihat sendiri, paling tidak mendengar lah berita di dunia bagaimana dampak pandemi ini misalnya ke kebijaksanaan pemerintah, contohnya Saudi Arabia, sehingga haji ditunda,” lanjutnya.
Pandemi corona, lanjut Gus Mus, merupakan wabah yang menyerang kemanusiaan. Bukan hanya menyerang perorangan, kelompok, etnis, maupun agama tertentu. Menurutnya, Allah Swt sedang memberikan pelajaran yang besar kepada umat manusia lewat pandemi.
“ Ini yang saya sering katakan bahwa ini (Covid-19) musibah kemanusiaan, bukan hanya musibah perorangan, kelompok partai, negeri daerah, etnis, agama, tapi manusia secara keseluruhan. Mungkin Allah ta’ala ingin memberikan pelajaran yang besar kepada umat manusia,” tutur putra KH Bisri Mustofa tersebut.
Gus Mus mengungkapkan keprihatinannya kepada pihak yang menjadi garda terdepan dalam menangani Covid-19 ini. Sebab dampaknya yang semakin meluas, rumah sakit penuh karena lonjakan kasus, para dokter dan tenaga medis dan siapapun yang berada di garis depan tentu merasa kelelahan yang luar biasa.
“ Para dokter, tenaga medis dan siapa saja yang ada di garis depan yang ngatasi pandemi ini mengalami kelelahan yang luar biasa,” lanjutnya.
Maka dari itu, kata Gus Mus, masyarakat harus memprioritaskan rasa kemanusiaan seperti sila kedua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab.
“ Maka ini tentu saja rasa kemanusiaan kita, tertutama sebagai bangsa Indonesia, yang memiliki kemanusiaan yang adil dan beradab, maka kita harus memprioritaskan kemanusiaan ini daripada yang lainnya, politik, ekonomi, dan lain-lain,” imbuhnya.
Ia menambahkan, dengan menekan laju penularan virus ini, maka setelah itu masyarakat bisa berbuat yang lainnya.
Dengan demikian ia meminta pemerintah agar tegas menangani pandemi dengan membatasi kegiatan masyarakat.
“ Pokoknya yang jelas pemerintah harus melakukan tindakan tegas yang jelas untuk menanggulangi wabah. Jangan ditunda-tunda. Ini prioritas,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, rasa kesetiakawanan kita diuji oleh adanya pandemi Covid-19. Seperti adanya fenomena masyarakat yang sudah mulai abai dengan protokol kesehatan menjadi penyebab penularan virus tak berkesudahan.
Maka dari itu, tokoh masyarakat diimbau untuk terus menyosialisasikan kepada pihak-pihak yang belum paham atau menganggap virus ini tidak ada, demi kepentingan bersama.
“ Ini kita diuji tentang rasa kesetiakawanan. Misalnya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun, membatasi kegiatan, itu untuk kepentingan bersama. Sekarang ini kita dituntut untuk lebih peduli kepada sesama,” tegasnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online