Dream - Sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari University of Southern California, menemukan fakta bahwa rotasi Inti Bumi mengalami penurunan kecepatan alias perlambatan sejak 2010. Pergerakannya pun menjadi lebih lambat dari permukaan bumi.
Sebagaimana diketahui, komposisi Bumi lebih kompleks daripada yang kita duga dan terus mengalami perubahan setiap hari. Bagian bumi sendiri terdiri dari tiga lapisan yang berbeda, yaitu kerak, mantel, dan inti.
Beberapa teori mengemukakan bahwa inti Bumi berputar secara independen dari rotasi planet itu sendiri.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kecepatan rotasi inti Bumi telah mengalami perlambatan dramatis dan bahkan berbalik arah.
Perlu diketahui, Inti Bumi adalah bagian terpanas dari planet kita. Suhunya setara dengan permukaan Matahari. Sangat panas tentunya. Terletak sekitar 5.180 kilometer di bawah permukaan Bumi.
Inti Bumi sebagian besar terdiri dari besi dan nikel. Sementara bagian Inti dalam Bumi dikelilingi oleh inti luar yang terdiri dari logam cair, yang berfungsi sebagai penghalang dari bagian Bumi lainnya.
Inti bumi bentuknya menyerupai bola logam padat yang sangat panas.
Adanya penghalang tersebut, memungkinkan inti Bumi untuk berputar secara independen dan tidak selalu sejajar dengan lapisan Bumi lainnya.
Manusia mengetahui Inti Dalam Bumi sejak seorang ahli seismologi Denmark, Inge Lehmann, menemukannya pada tahun 1936. Sejak itu, ilmuwan terus memperdebatkan kecepatan dan arah rotasinya.
Mengutip laman Live Mint, salah satu alasan keterbatasan bukti ilmiah tersebut adalah karena sulitnya mengamati atau mengumpulkan sampel langsung dari bagian dalam Bumi. Sebagian besar penelitian dan analisis didasarkan pada variasi gelombang seismik yang melewati inti pada waktu berbeda dengan kekuatan serupa.
Data seismogram dari gempa bumi dan ledakan berulang menunjukkan bahwa kecepatan rotasi inti padat dalam Bumi telah menurun dibandingkan dengan permukaan Bumi selama beberapa tahun terakhir. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature pada bulan Juni tahun 2024.
Penelitian tersebut tidak hanya mengkonfirmasi perlambatan rotasi inti Bumi, tetapi juga mendukung klaim ilmuwan yang diajukan pada tahun 2023, bahwa perlambatan ini merupakan bagian dari pola jangka panjang yang melibatkan periode perlambatan dan percepatan selama beberapa dekade.
Model yang diajukan pada tahun 2023 menggambarkan pola kecepatan dan arah rotasi inti Bumi.
Model ini mengusulkan bahwa inti dalam Bumi dulu berputar lebih cepat daripada kerak Bumi, tetapi sekarang berputar lebih lambat.
Pada suatu periode, rotasi inti dan Bumi sejalan. Namun, kecepatan rotasi inti Bumi kemudian terus menurun hingga akhirnya mulai bergerak ke arah yang berlawanan.
Menurut keterangan Dekan Profesor Ilmu Bumi di Dornsife College of Letters, Arts and Sciences, University of Southern California, Dr. John Vidale, penemuan mengenai penurunan kecepatan rotasi inti bumi ini mengonfirmasi bahwa perubahan kecepatan rotasi mengikuti siklus 70 tahunan.
" Temuan baru ini juga mengonfirmasi bahwa perubahan kecepatan rotasi mengikuti siklus 70 tahun," ungkap Dr. John Vidale yang merupakan rekan penulis studi.
Dr. John Vidale menyatakan bahwa perlambatan dan perubahan arah rotasi inti Bumi tersebut dapat memengaruhi durasi satu hari dalam sepersekian detik. Jika rotasi inti Bumi terus melambat, tarikan gravitasinya akan menyebabkan lapisan luar Bumi berputar sedikit lebih lambat.
Pada akhirnya, hal ini bisa mengubah durasi hari di Bumi. Namun, perubahan ini sangat sulit untuk diperhatikan. Menurut Vidale, dampaknya bahkan tidak akan membuat manusia perlu mengubah jam atau kalender untuk menyesuaikan perbedaan tersebut, terutama jika perubahan ini hanya bersifat sementara.
Selain itu, frekuensi perlambatan inti Bumi belum diketahui secara pasti. Ilmuwan belum mengetahui secara pasti seberapa sering Inti Bumi mengalami perlambatan.
Tetapi ada kemungkinan bahwa putarannya mengalami percepatan dan perlambatan secara berulang.
Perubahan ini mungkin berlangsung selama beberapa dekade. Oleh karenanya, diperlukan data yang lebih komprehensif untuk memahami apa yang mungkin terjadi di masa depan.