Kecepatan Tinggi Lion Air JT610 Pengaruhi Kondisi Korban?

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 2 November 2018 10:18
Kecepatan Tinggi Lion Air JT610 Pengaruhi Kondisi Korban?
Proses yang saat ini dikerjakan tim DVI yaitu proses identifikasi korban.

Dream -Tim Disaster Victim Investigation RS Polri enggan menanggapi hubungan dugaan kecepatan tinggi pesawat Lion Air JT610 saat menghujam laut dengan kondisi penumpang.

" Mancing nih," ujar Kabid Operasi Tim DVI RS Polri, Kombes Pol Lisda Cancer di RS Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 1 November 2018.
 
Lisda menyebut, proses yang saat ini dikerjakan tim DVI yaitu proses identifikasi korban. " Bukan investigasi, kecuali kasus kriminal," ujar dia. 
 
Hingga kini, baru satu korban yang berhasil diidentifikasi Tim DVI RS Polri yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi, lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 12 September 1994. 
 

Jannatun, salah satu korban Lion Air JT610

Jannatun Cintya Dewi

(Foto: Maulana Kautsar/Dream.co.id)

 
Sebelumnya, Kepala RS Polri, Kombes Pol Musyafak mengatakan, dari 238 organ tubuh yang berada di dalam 48 kantong jenazah tidak ada satupun tanda luka bakar. 
 
" Dari 48 kantong jenazah tidak ada satupun body part yang terkesan kena luka bakar," ujar Musyafak.
 
Selain memeriksa luka pada organ tubuh korban, Tim DVI juga telah mengambil sampel DNA pada 238 organ tubuh itu. 
 
Pernyataan Musyafak menguatkan dugaan pesawat Lion Air JT610 tidak mengalami ledakan. Sebelumnya, pernyataan mengenai kondisi pesawat saat jatuh dijelaskan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. 
 
Budi menyebut pesawat Lion Air JT-610 yang hilang kontak di utara Bekasi tak meledak. Informasi itu dia dapatkan dari keterangan saksi. 
 
" Kita belum tahu apa yang terjadi. Tapi, tampaknya tak meledak," ujar Budi, di Ruang VIP, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 29 Oktober 2018. (ism)

1 dari 2 halaman

Temuan Mengejutkan di Lokasi Black Box Lion Air JT610

Dream - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) memaparkan sejumlah temuan berdasarkan visualisasi ROV dan penyelam di lokasi ditemukannya FDR black box Lion Air JT610. Ditemukan roda pesawat, puing badan pesawat dan beberapa korban.

" Ada beberapa korban kita lihat sebarannya cukup luas. Kita melihat hal paling besar, roda pesawat, dua ban begitu, kemudian body cukup besar," kata Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi di posko evakuasi Lion Air di JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis malam.

Ia menjelaskan, temuan ini berdasarkan visualisasi alat canggih ROV yang diturunkan di lokasi penemuan FDR black box hingga pukul 16.30 WIB. Tim penyelam lalu menyisir area dasar laut hingga pukul 17.45 WIB.

" Barang-barang itu ada di bawah kapal (lokasi ditemukan black box). Kita sapu, sisir dari kapal itu ada kanan atas, kanan bawah, kiri atas, kiri bawah dan depan," ujarnya.

Jaraknya sekita 40-50 meter. Dan ternyata di situ banyak serpihan besar sepeti yang tim Basarnas ditemukan kemarin.

Ia memanbahkan, tidak semua temuan itu bisa diangkat ke kapal. Tim membutuhkan bantuan alat crane untuk mengangkat puing besar pesawat.

Hingga hari keempat pencarian, sudah ada 56 kantong jenazah yang dibawa ke RS Polri. Baru satu korban yang sudah terindifikasi atas nama Jannatun Cintya Dewi.

2 dari 2 halaman

Kenangan Pilu Rekan 2 Pramugari Lion Air JT610: `Emak Gue Terbang`

Pramugari Lion Air JT610: Aku Tak Sempurna, Terima Kasih Diingatkan Ibadah

Dream - Empat hari berselang, duka akibat jatuhnya Lion Air JT610 masih terasa. Tangisan dan rasa tak percaya dengan musibah yang terjadi begitu terasa di antara rekan-rekan pramugari maskapai.

"  9 april 2012 pertama kali kita di pertemukan di lionair batch 135 kenal sosok kalian berdua @shintiamelina @citranovitaanggelia sosok yang luar biasa," tulis pemilik akun @yan_nurhasanah_kurniawan di unggahan Instagramnya.

Dua nama akun Instagram itu diduga milik pramugari Lion Air bernama Shintia Melina yang menjabat Senior Flight Attendant dan Citra Novita Anggelia.

Mengunggah foto saat berfoto bersama rekan pramugari yang kala itu masih menjalani masa pelatihan, wanita berhijab bernama Yanti itu masih belum bisa melupakan kejadian di Senin pagi, 29 Oktober 2018.

Jika melihat dari foto profil akun Instagramnya, Yanti diduga berprofesi sebagai pramugari Lion Air. Ini terlihat dari seragam merah marun yang biasa dipakai awak kabin maskapai tersebut.

"  Sampe detik ini juga masih belom percaya dan anggap semua ini mimpi buruk," tulis Yanti.

Dia menceritakan, Shintia sebagai salah satu sahabatnya sesama pramugari biasanya rutin memberi kabar sebelum pesawat yang membawanya take off. Kebiasaan itu pula yang dilakukan satu hari sebelum pesawat Lion Air JT610 hilang kontak.

Beri Komentar