Matahari Patah, Foto : Dr. Tamitha Skov/Twitter
Dream - Para ilmuwan dibuat bingung setelah melihat sebagain matahari yang pecah dan membentuk pusaran di atas kutub utaranya. Kejadian aneh yang diklaim belum pernah terjadi sebelumnya ini terekam lewat teleskop luar angkasa NASA.
Ahli meteorologi luar angkasa, Tamitha Skov, bahkan mengunggah video fenomena langka tersebut ke akun Twitternya.
" Materi dari utara baru saja memisahkan diri dari filamen utama dan sekarang beredar dalam pusaran kutub besar di sekitar kutub utara bintang kita. Implikasi untuk memahami dinamika atmosfer Matahari di atas 55° di sini tidak bisa dilebih-lebihkan," kata Tamitha.
Menurut laman metro.co.uk, matahari mengalami sikluas aktivitas setiap 11 tahundan saat ini aktivitasnya meningkat.
Sehingga tak bisa dipungkiri matahari mampu menumpahkan lebih banyak api matahari lewat fenomena ini dan muncul filamen yang dikenal sebagai solar prominence di sekitar kutub utara matahari.
Tamitha Skov menambahkan dari pengamatan yang dilakukan pusaran mengelilingi kutub matahari ada garis lintang 60 derajat selama sekitar delapan jam dan bergerak dengan kecepatan 60 mil per detik.
Dream - Pernah dengar ungkapan yang berbunyi 'seolah Matahari tersenyum pada kita'? Ungkapan ini tampaknya pas untuk menggambarkan foto Matahari yang dipamerkan NASA kali ini.
Solar Dynamics Observatory NASA mengambil potret matahari yang memiliki bercak bercak gelap di permukaan yang menyerupai mata dan senyuman.
Dilansir Indian Express, NASA menjelaskan bahwa tambalan itu disebut lubang koronal yang biasa dapat dilihat dalam sinar ultraviolet.
Lubang koronal merupakan daerah di permukaan matahari dimana angin matahari cepat menyembur ke luar angkasa.
Karena mereka mengandung sedikit bahan matahari, mereka memiliki suhu yang lebih rendah sehingga tampak jauh lebih gelap daripada lingkungan mereka.
Di sini, medan magnet terbuka ke ruang antar planet, mengirimkan materi matahari keluar.
Fenomena lubang koronal biasanya dapat bertahan selama beberapa minggu hingga bulan.
Lubang ini bukanlah suatu fenomena yang unik, ia muncul sepanjang siklus matahari, sekitar 11 tahun matahari.
Mereka dapat bertahan lebih lama selama minimum matahari, periode waktu ketika aktivitas di matahari berkurang secara substansial, menurut NASA.
Meskipun tidak jelas apa yang menyebabkan lubang koronal terjadi, mereka berkorelasi dengan area di matahari.
“ Para ilmuwan mempelajari aliran angin matahari yang cepat ini karena mereka terkadang berinteraksi dengan medan magnet bumi, menciptakan apa yang disebut badai geomagnetik, yang dapat mengekspos satelit ke radiasi dan mengganggu sinyal komunikasi,” kata NASA.
Say cheese! 📸
Today, NASA’s Solar Dynamics Observatory caught the Sun " smiling." Seen in ultraviolet light, these dark patches on the Sun are known as coronal holes and are regions where fast solar wind gushes out into space. pic.twitter.com/hVRXaN7Z31— NASA Sun & Space (@NASASun)October 26, 2022
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN