Kelompok Penerima Vaksinasi Booster Gratis Tahun Depan, Siapa Saja?

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 13 September 2021 19:01
Kelompok Penerima Vaksinasi Booster Gratis Tahun Depan, Siapa Saja?
Masyarakat di luar kelompok ini nantinya dibebaskan memilih vaksin.

Dream - Kementerian Kesehatan menyiapkan rencana vaksinasi booster berbayar untuk tahun depan. Nantinya, masyarakat bisa mengakses booster dengan bebas memilih jenis vaksin.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan, pemerintah nantinya hanya akan menanggung biaya vaksinasi untuk kelompok tertentu. Salah satunya, Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

" Rencananya nanti, yang tahun depan, negara hanya akan membayari yang PBI," ujar Budi saat rapat dengan Komisi IX DPR.

Budi mengatakan, program untuk PBI tahun depan meliputi dosis pertama, kedua, maupun booster. Seluruh biaya vaksinasi ditanggung oleh APBN.

" PBI akan mendapatkan satu kali booster, kebutuhan dosisnya adalah sejumlah orang yang mendapatkan booster ditambah buffer 10 persen," kata dia.

 

1 dari 4 halaman

Anak 12 Tahun dan Pekerja Lepas Kelas III

Kelompok lain yang juga ditanggung Pemerintah yaitu anak usia 12 tahun. Menurut Budi, tahun depan ditargetkan sebanyak 4,4 juta anak menerima vaksinasi sebanyak dua dosis.

Selain itu, pemerintah juga menanggung biaya vaksinasi untuk Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Kelas III. Vaksin untuk kelompok ini sudah termasuk booster.

" Nanti kita akan alokasikan dana bagi Pemda untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga," terang Budi.

2 dari 4 halaman

Lainnya Membayar, Bebas Pilih Vaksin

Sedangkan masyarakat di luar kelompok tersebut dapat mengakses booster dengan cara membeli. Masyarakat juga bebas memilih jenis vaksin.

" Sisanya, rakyat bisa membeli vaksinnya sendiri, jenis vaksinnya nanti akan kita tentukan yang sudah mendapatkan Emergency Use Listing dari WHO," ucap Budi.

Meski demikian, Budi menyatakan rencana vaksinasi berbayar ini belum final. Menurut dia, masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum rencana ini dijalankan.

" Kita perlu memfinalkan lagi dengan teman-teman di pemerintahan, satu atau dua kali putaran," kata dia, dikutip dari Merdeka.com.

3 dari 4 halaman

Waduh! 3.161 Orang Positif Covid-19 Pernah Terdeteksi Masuk Mal

Dream - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengaku terkejut saat mendapat laporan terkait pengguna aplikasi PeduliLindungi yang masuk kategori hitam. Warga yang seharusnya menjalani isolasi di rumah itu ternyata masih banyak yang berkeliaran di tempat publik. 

Budi mengungkapkan sebanyak 3.830 pengguna berstatus hitam dan positif Covid-19 ternyata masih banyak yang berjalan-jalan ke area publik atau menggunakan fasilitas umum.

" Kita bisa lihat suprisingly tetap aja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam, hitam itu artinya positif Covid-19 tapi masih jalan-jalan," ujar Budi saat rapat dengan Komisi IX DPR, Senin, 13 September 2021.

Dari laporan yang diterima Kemenkes diketahui sebanyak 3.161 berkategori hitam tercatat pernah tercatat melakukan pemindaian kode QR aplikasi PeduliLindungi di pusat perbelanjaan atau mal. 

Sementara 43 orang tercatat pernah masuk Bandara, 63 orang naik kereta, dan 55 orang masuk restoran.

Dia sangat menyesalkan masih ada masyarakat yang terbukti positif COvid-19 dan seharusnya menjalani isolasi masih tetap berkeliaran di ruang publik. 

 

4 dari 4 halaman

"Harusnya Stay di Rumah Atau Isoter"

" Padahal orang-orang ini adalah orang-orang yang sudah teridentifikasi positif Covid-19 yang harusnya stay di rumah atau isolasi terpusat," kata dia.

Lebih lanjut, Budi mengatakan seluruh aktivitas pengguna positif Covid-19 telah terdeteksi. Selanjutnya, pihaknya segera mengambil tindakan tegas dengan memaksa para pengguna tersebut melakukan isolasi.

" Kita bisa lacak mereka dan memastikan segera kita ambil untuk kita lakukan isolasi," kata dia, dikutip dari Merdeka.com.

Beri Komentar