Ilustrasi
Dream - Vaksinasi Covid-19 ketiga atau booster sudah berjalan mulai 12 Januari 2022. Tetapi, vaksinasi ini diprioritaskan untuk masyarakat lanjut usia dan kelompok rentan.
Kementerian Kesehatan belum menjadwalkan vaksinasi untuk masyarakat selain lansia dan kelompok rentan. Terbuka kemungkinan dilaksanakan paling lama Februari 2022.
" Vaksinasi masyarakat umum selain lansia dan kelompok rentan paling lambat Februari awal," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Syarat masyarakat umum mendapatkan booster sama dengan lansia dan kelompok rentan. Masyarakat harus sudah mendapatkan vaksin dosis kedua minimal 6 bulan.
" Syaratnya sama," ucap Nadia.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, menyatakan masyarakat dapat menerima booster dengan membawa KTP atau Kartu Keluarga ke fasilitas kesehatan. Atau mendaftar lewat aplikasi PeduliLindungi.
Booster diberikan dengan dua mekanisme yaitu homolog dan heterolog. Sedangkan jenis vaksin yang digunakan untuk booster. Homolog yaitu vaksin diberikan bermerek sama dengan vaksin primer, sedangkan heterolog yaitu booster yang diberikan berbeda dari merek vaksin primer.
Sedangkan untuk skemanya, penerima vaksin primer Sinovac dapat menerima booster AstraZeneca separuh dosis atau 0,25 mililiter atau mendapatkan Pfizer separuh dosis atau 0,15 ml.
Penerima vaksin primer AstraZeneca bisa mendapatkan Moderna separuh dosis atau 0,25 ml atau Pfizer separuh dosis atau 0,15 ml. Sedangkan booster untuk penerima vaksin primer Pfizer belum ditentukan karena belum mencapai 6 bulan, dikutip dari Merdeka.com.
Dream - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memutuskan untuk memberikan vaksinasi booster Covid-19. Hal ini mengingat terjadinya peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di berbagai negara.
Mulai 12 Januari 2022 kemarin vaksinasi booster mulai dilakukan. Kelompok lanjut usia (lansia) dan tenaga medis yang didahulukan untuk mendapat booster vaksin Covid-19.
Untuk kombinasi jenis vaksin yang digunakan, berdasarkan rekomendasi tim peneliti dalam dan luar negerti. Termasuk juga sudah dikonfirmasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Dikutip dari Kemkes.go.id, untuk mereka yang mendapat vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca.
Lalu, mereka yang mendapat vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna.
“ Ini adalah kombinasi awal vaksin booster yang akan kita berikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada, dan juga hasil riset yang sudah disetujui oleh Badan POM dan ITAGI. Nantinya bisa berkembang tergantung kepada hasil riset baru yang masuk dan juga ketersediaan vaksin yang ada,” ujar Menkes Budi.
Seluruh kombinasi ini, lanjut Menkes, sudah mendapatkan persetujuan dari BPOM dan juga rekomendasi dari ITAGI. Kombinasi vaksin booster juga sudah sesuai dengan rekomendasi WHO di mana pemberian vaksin booster dapat menggunakan vaksin yang sejenis atau homolog atau juga bisa vaksin yang berbeda atau heterolog.
Heterolog diartikan sebagai vaksinasi booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan dosis kedua. Sementara Homolog merupakan vaksinasi booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama seperti vaksinasi dosis pertama dan kedua.
“ Hal ini kembali diberikan keleluasaan kepada masing-masing negara untuk bisa menerapkan program vaksin booster yang sesuai dengan kondisi ketersediaan vaksin dan logistik sesuai dengan masing-masing negara pelaksana pemberian vaksin booster,” ujarnya.
Vaksin booster akan diberikan setengah dosis, tidak seperti dosis vaksin primer. Hal ini karena menurut penelitian, vaksin booster setengah dosis menunjukkan peningkatan level antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster dosis penuh, dan memberikan dampak KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) yang lebih ringan.
Dream - Pemerintah resmi memulai program vaksinasi booster pada Rabu, 12 Januari 2022. Sesuai keputusan Presiden Joko Widodo, dosis ketiga diberikan kepada masyarakat diberikan secara gratis.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan vaksinasi tersedia di semua puskesmas. Masyarakat dapat mengakses vaksinasi tanpa dipungut biaya.
" Di semua puskesmas ya," ujar Nadia.
Masyarakat bisa langsung datang ke puskesmas jika ingin mendapatkan vaksinasi booster. Bisa juga dengan mendaftar lewat pemerintah daerah.
" Datang langsung atau lewat pendaftaran yang disiapkan pemda masing-masing," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi telah mengumumkan vaksin dosis ketiga gratis untuk semua masyarakat. Tetapi, pemberian awal diprioritaskan kepada lanjut usia dan kelompok rentan.
" Upaya ini penting dilakukan untuk tingkatkan kekebalan tubuh masyarakat mengingat virus Covid yang terus bermutasi," kata Jokowi, dikutip dari Merdeka.com.
Dream - Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan status tarif vaksinasi booster. Program ini akan mulai dijalankan pada Rab, 12 Januari 2022.
" Saya telah memutuskan bahwa pemberian vaksin ke tiga ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Jokowi dalam konferensi pers disiarkan Sekretariat Presiden.
Jokowi mengungkapkan alasan utama dari keputusan ini adalah keselamatan rakyat. Dia menegaskan keselamatan rakyat adalah hal utama.
Sedangkan syarat untuk mendapatkan vaksinasi ketiga ini adalah sudah menerima dosis ke dua. Rentang waktu antara dosis ke dua dan ke tiga harus lebih dari 6 bulan.
Meski sudah divaksin, Jokowi tetap mengingatkan masyarakat untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Tidak abai dalam memakai masker. mencuci tangan dan menjaga jarak.
" Karena disiplin protokol kesehatan merupakan kunci dalam mengatasi pandemi Covid-19," ucap Jokowi.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib