Saksi Mata Gulungan 'Wedhus Gembel' Semeru: Bingung, 4 Anak Saya Masih di Rumah

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 6 Desember 2021 13:00
Saksi Mata Gulungan 'Wedhus Gembel' Semeru: Bingung, 4 Anak Saya Masih di Rumah
Wedhus Gembel meluncur dari puncak Semeru dan dalam waktu singkat, semua gelap gulita.

Dream - Sabtu sore, 4 Desember 2021, Lasimin tidak berada di rumahnya di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dia harus pergi sebentar lantaran ada kegiatan di tempat lain.

Empat anaknya ada di rumah. Tak pernah dia sangka, bakal ada bencana di hari itu.

Saat di tempat kegiatan, dia terima kabar Semeru sedang meletus. Kepanikan langsung melanda lantaran empat anaknya masih di dalam rumah.

" Saya bingung karena keluarga di rumah," ujar Lasimin.

 

1 dari 3 halaman

Terpaan Wedhus Gembel Sebabkan Kepanikan

Si 'Wedhus Gembel', kepulan asap vulkanik turun dengan kecepatan tinggi dari puncak Semeru. Menerjang sebagian besar kawasan yang dilewatinya.

Termasuk pula Kampung Renteng yang jadi lokasi rumah Lasimin. Seketika, semua menjadi gelap gulita bak tengah malam, padahal masih sore hari.

Dalam kondisi tersebut, Lasimin berusaha mencari kabar keluarganya. Dia sempat khawatir lantaran dalam beberapa jam tak tahu bagaimana nasib anak-anaknya.

" Alhamdulillah, akhirnya saya dapat kabar kalau mereka baik-baik saja," kata dia.

 

2 dari 3 halaman

Selamat

Anak-anak Lasimin berhasil mengungsi. Sayangnya, mereka tidak berada di lokasi pengungsian yang sama.

" Tidak apa-apa, yang penting semuanya selamat," kata dia.

Hari kedua pasca-erupsi, Lasimin dan keluarga belum bisa kembali ke rumah. Akses menuju kampungnya tertutup abu vulkanik sehingga belum memungkinkan evakuasi harta benda.

" Rumah saya tidak tertimbun, tapi tidak bisa ke sana karena banyak material," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Lokasi Paling Terdampak

Kampung Renteng jadi lokasi paling terdampak erupsi Semeru. Ini mengingat posisinya yang relatif dekat dengan sumber erupsi.

Beberapa warga Kampung Renteng dinyatakan hilang. Hewan ternak terkapar dan mati, sementara puluhan rumah tertimbun material vulkanik.

Sejumlah warga berusaha menyelamatkan diri ketika Wedhus Gembel turun. Mereka langsung menuju titik-titik aman, dikutip dari Merdeka.com.

Beri Komentar