Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Potongan kerak bumi berusia 4 miliar tahun yang bersembunyi di bawah Australia Barat, ditemukan oleh para peneliti. Potongan kerak bumi ini masuk sebagai salah satu yang tertua di Bumi.
Menurut laman Live Science, kerak Bumi tertua berada di bebatuan Perisai Kanada di pantai timur Teluk Hudson, yang berusia 4,3 miliar tahun. Bumi saat ini berusia 4,54 miliar tahun.
Akibat kondisi kerak Bumi yang terus-menerus bergejolak dan didorong kembali ke mantel oleh lempeng tektonik, sebagian besar permukaan berbatu planet ini terbentuk dalam beberapa miliar tahun terakhir.
Menurut Maximilian Droellner, seorang mahasiswa doktoral di Curtin University di Australia, fenomena tersebut menunjukkan sesuatu yang istimewa yang terjadi di era sejarah Bumi itu.
" Ketika membandingkan temuan kami dengan data yang ada, tampaknya banyak wilayah di dunia mengalami waktu yang sama untuk pembentukan dan pelestarian kerak awal," kata Droellner.
" Ini menunjukkan perubahan signifikan dalam evolusi Bumi sekitar empat miliar tahun yang lalu, ketika bombardir meteorit berkurang, kerak stabil dan kehidupan di Bumi mulai terbentuk," lanjutnya.
Di Jack Hills Australia, para peneliti telah menemukan mineral kecil yang disebut zirkon yang berusia 4,4 miliar tahun, yang bertahan bahkan ketika bebatuan yang pernah menahannya telah terkikis.
Sementara itu bebatuan di sekitar Jack Hills, yang dikenal sebagai Narryer Terrane, bukanlah batu baru. Beberapa berusia 3,7 miliar tahun.
Adapula kemungkinan ditemukannya kerak baru yang lebih tua yang terkubur di bawah batuan dan sedimen yang lebih baru di permukaan. Hal ini merujuk pada petunjuk geokimia di sedimen di dekat wilayah.
Oleh karena itu Droellner dan rekan-rekannya memutuskan untuk menguji zirkon dalam sedimen dari dataran Pesisir Scott, selatan Perth. Sedimen di dataran ini mengikis batuan yang lebih dalam di benua Australia.
Dalam penelitian ini, para peneliti menguapkan zirkon dengan laser yang kuat, kemudian menganalisis komposisi dua pasang elemen radioaktif yang telah dibebaskan oleh laser, yakni uranium dan timbal serta lutetium dan hafnium.
Elemen-elemen yang terperangkap dalam zirkon ini telah membusuk selama miliaran tahun. Kemudian peneliti dapat mendapatkan petunjuk dari jumlah relatif dari setiap versi, atau isotop, tentang berapa lama unsur-unsur tersebut telah membusuk, memberikan " waktu" pada usia zirkon.
Catatan waktu tersebut mengungkapkan bahwa batuan yang menyimpan mineral ini terbentuk antara 3,8 miliar dan 4 miliar tahun yang lalu.
Kemudian untuk mempelajari dari mana mineral ini berasal, para peneliti beralih ke data yang dikumpulkan oleh satelit yang mengorbit Bumi.
Ketebalan kerak bumi juga bervariasi, begitu pula gravitasi yang sedikit bervariasi di seluruh permukaan planet. Para ilmuwan mengukur variasi gravitasi tersebut dan dapat mengetahui seberapa tebal kerak di lokasi yang berbeda.
Data gravitasi ini mengungkapkan segmen tebal kerak di bagian barat daya Australia Barat, kemungkinan merupakan lokasi kerak purba yang terkubur.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000