Kesaksian Mengerikan Pelaut Indonesia Berlayar Tepat di Atas Lokasi Tenggelamnya Kapal Titanic

Reporter : Okti Nur Alifia
Kamis, 10 Maret 2022 08:01
Kesaksian Mengerikan Pelaut Indonesia Berlayar Tepat di Atas Lokasi Tenggelamnya Kapal Titanic
Terjadi badai luar biasa dan suhu dingin ekstrem, serta ombak yang masuk ke dalam kapar, kapal pun hampir tenggelam.

Dream - Tenggelamnya kapal Titanic di perairan Atlantik Utara menjadi salah satu peristiwa kelam dalam sejarah dunia. Kecelakaan yang terjadi pada 15 April 1912 itu menyebabkan 1.500 orang meninggal dunia.

Meski sudah seabad lebih, kisah Titanic seolah masih abadi hingga kini. Peristiwa itu bahkan diangkat dalam film yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet. Tak hanya kisah, lokasi tenggelamnya Titanic di Samudera Atlantic juga masih banyak dibicarakan.

Tempat bersejarah itu pun menjadi tempat berlayar berbagai macam kapal pesiar dari seluruh dunia. Salah satu pelaut Indonesia, Vincent Hulu, menceritakan kisahnya berlayar tepat di atas lokasi tenggelamnya kapal Titanic lewat akun TikTok @vincent.hulu.

“ Saat itu kami berlayar di Samudera Atlantik. Tempat di mana kapal Titanic tenggelam kala itu. Jadi saat itu kapal Titanic crossing dari Southampton Inggris pergi ke New York, Amerika Serikat,” kata Vincent.

1 dari 5 halaman

Berlayar di Rute dan Bulan yang Sama dengan Kapal Titanic

Kesaksiannya membuat ngeri yang mendengarnya, pasalnya kapal yang ia naiki saat itu hampir tenggelam seperti naasnya kapal Titanic.

Vincent menjelaskan, rute kapal pesiar yang ia naiki sama persis dengan rute kapal Titanic di jalur crossing Samudera Atlantik.

Kapal pesiar

“ Rutenya mereka persis sama dengan rute kami, pada saat itu guys,” kata Vincent.

Samudera Atlantik merupakan samudera terbesar ke dua di dunia setelah Samudera Pasifik. Luasnya pun fantastis, mencakup sekitar satu per lima dari permukaan bumi. Samudera ini kerap dikenal menyimpan banyak misteri.

2 dari 5 halaman

Terjadi Badai Luar Biasa

Cerita Vincent menjadi satu dari sekian misteri yang terjadi di Samudera Atlantik. Menariknya lagi mereka saat itu berlayar tepat di bulan April, bulan kejadian kapal Titanic tenggelam.

“ Dan di bulan yang sama. Kapal Titanic tenggelam di bulan April. Dan pada saat itu kami juga berlayar, di rute yang sama, pada bulan April juga,” imbuhnya.

Perjalanan berlayar itu memakan waktu tujuh hari dalam ceritanya. Namun di saat hari ke dua dan ke tiga, terjadi badai luar biasa dengan suhu dingin di luar rata-rata. Saking dinginnya Vincent tak bisa menyebutkan angka suhunya.

badai

“ Saat itu badai luar biasa. Suhunya di luar extremely dingin,” cerita Vincent.

 

3 dari 5 halaman

Hampir Tenggelam dan Kapal Berjalan Miring

Karena suhu dingin ini semua penumpang dan kru kapal pun masuk ke dalam untuk menghangatan diri.

“ Semua passenger, crew member, disuruh masuk ke dalam kapal karena di luar benar-benar dingin, dan ombaknya luar biasa banget guys,” kata Vincent.

Badai luar biasa itu dikatakan Vincent masuk ke dalam kapal pesiar melalui dek delapan. Pada saat itulah kondisi kapal hampir tenggelam seperti kapal titanic.

“ Ombaknya masuk di kapal pesiar, melalui dek delapan, jadi lantai 8 kapal pesiar ombaknya tuh masuk ke dalam, dan kami pada saat itu hampir tenggelam,” cerita Vincent.

4 dari 5 halaman

Malangnya lagi, di tengah ombak yang terus masuk melalui dek delapan kapal, stabilizer yang berfungsi sebagai penyeimbang kapal rusak. Kapal pun berjalan dengan kondisi miring. 

Kapal

Stabilizer kapal kami ada penyeimbang kapal, namanya stabilizer, mesinnya kapal di bawah itu lagi rusak guys, jadi kapal kami berjalan miring saat itu dan ombaknya masuk ke dalam hampir tenggelam,” sambung Vincent.

Meskipun hampir tenggelam dengan badai dan suhu dingin yang luar biasa, Vincent mengakhiri cerita ini dengan kabar keselamatan dirinya dan seluruh orang yang ada di kapal pesiar.

Mereka berhasil melalui kondisi mengerikan itu. Bagi Vincent kejadian ini tak bisa dilupakan sepanjang hidupnya.

“ Kami semuanya selamat pada saat kejadian tersebut tapi kejadiannya benar-benar tidak bisa saya lupakan dalam hidupku,” pungkas Vincent.

Beri Komentar