Iptu Winam Agus & Pelaku (Foto: YouTube Rana Films)
Dream - Tim Jaguar Depok kembali berurusan dengan sekelompok preman di kawasan Depok setelah ada pengaduan masyarakat terkait aksi pemalakan ke sejumlah warung pinggir jalan. Salah satu warung bahkan milik anggota polisi.
Dalam tayangan kanal YouTube Rana Films, Tim Jaguar Depok yang dipimpin oleh Iptu Winam Agus langsung mendatangi tongkrongan para preman yang diadukan masyarakat.
" Ada pengaduan sepanjang jalan Kartini ini yang buka-buka warung, ada yang malak. Kalau kalian semua sampai enggak, saya terima kasih. Tapi ada di sini teman sampeyan yang ada. Cuma saya kasih tahu sampeyan ya, di sini tempat sampeyan cari uang, dijaga. Tapi yang oknumnya harus kita amankan, sampeyan saya kasih warning janganlah main seperti itu," ujar Iptu Winam Agus.
Sang komandan saat mendatangi tongkrongan para preman itu tampak berani dan tegas. Ia terang-terangan mengaku murka dengan aksi yang dilakukan ormas tersebut.
Tak hanya itu, sang komandan mengatakan kedatangannya untuk mengamankan salah satu anggota preman.
" Saya ke sini mengamankan salah satu orang, dia. Sekarang dia yang saya amankan. Bilangin ormas yang lain atau kalian di ormasmu, saya pengen kalian cari uang yang enak. Sekarang saya mau tanya, AD ART mu apa sih kok seperti model yang dilakukan dia? Malak di sana, malak di sana," sambungnya.
" Kalau boleh tahu di mana Ndan?," tanya pelaku.
" Kamu perlu bukti? Perlu bukti? Tak bukain. Nih, kamu bukan?," ujarnya sembari memperlihatkan bukti berupa foto saat pemalakan di salah satu warung.
" Iya," jawabnya.
Meski para anggota polisi sudah menunjukkan bukti aksi pemalakkan, sang pelaku malah tetap mengelak bahwa dirinya tidak pernah melakukannya. Dengan nada kesal, sang komandan pun menantang untuk membawa para korban di hadapan pelaku.
" Kalau saya enggak pernah malak di situ Pak," kata oknum pelaku berusaha membela diri.
" Heh dengarin dulu, kalau nanti korbannya semua tak panggili, kamu mau enggak gitu. Kalau korbannya saya panggilin bagaimana? Kamu enggak bisa mengelak," ujarnya.
Menurut pengakuan dari korban, warung miliknya dipalak untuk membayar Rp100 ribu hanya karena warungnya milik anggota polisi.
" Kamu dibilangin orangnya 'oh, kalau polisi Rp100 ribu'. Kamu itu hebat banget, sekarang korbannya ada di kantor, korbannya ada di Polres. Sudah bilang ini punya polisi warungnya, 'oh kalau polisi Rp100 ribu saja', kamu makan di situ ngambil. Kita bicara di Polres semua gimana? supaya saya masuk kata-kata saya dengan sampeyan. Ayo bicara di Polres, kita saksikan ini (pelaku)," lanjutnya.
" Enggak akan terulang lagi Pak," kata pelaku.
" Mana bawa borgol, satu di borgol. Ditungguin korbannya di Polres ya, mau diborgol enggak? Ikut," sambungnya lantas membawa pelaku ke Polres.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR