Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Makanan memiliki peranan penting bagi kehidupan. Dari makanan, seorang makhluk mendapatkan energi untuk bisa melanjutkan aktivitasnya.
Makanan juga merupakan salah satu nikmat dari Allah SWT, sehingga kita dianjurkan untuk selalu bersyukur.
Tidak bisa dipungkiri, setiap orang punya selera masing-masing soal makanan. Selera itu menentukan suka tidaknya seseorang pada makanan.
Ada yang menganggap makanan lezat sehingga begitu menyukainya. Namun tidak sedikit orang merasa tidak cocok dengan rasa makanan tertentu.
Jika tidak cocok apalagi suka, dianjurkan untuk tidak mencaci makanan. Karena sejatinya makanan itu merupakan kasih sayang dari Allah SWT.
Dikutip dari Bincang Syariah, seorang pencela makanan termasuk orang yang tidak mau bersyukur atas nikmat yang diterimanya. Dia tidak ingat masih banyak orang yang tidak bisa makan.
Imam An Nawawi dalam kitabnya Riyadhus Shalihin menyebut pencela makanan sebagai orang yang sombong. Dalam pandangannya, memuji makanan berarti menyukainya sedangkan mencela berarti merendahkan nikmat yang diberikan Allah.
Dalam hadis riwayat Imam Muslim, sahabat Jabir RA bercerita bagaimana Rasulullah Muhammad SAW memperlakukan makanan. Suatu hari, Rasulullah meminta lauk kepada istrinya namun yang tersedia hanyalah cuka.
" Bahwasanya Nabi SAW meminta kepada istri beliau lauk. Lalu mereka menjawab, 'Kami tidak punya lauk kecuali cuka." Kemudian Rasulullah memintanya dan memakannya (bersama roti) dan bersabda, " Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka'."
Hadis ini menunjukkan bagaimana Rasulullah memperlakukan makanan. Meski cuka, Rasulullah tetap memakannya dan tidak mencelanya.
Sepanjang hidup Rasulullah tidak pernah mencela makanan. Jika tidak menyukai makanan yang tersedia, Rasulullah cukup meninggalkannya.
Ini merupakan adab Rasulullah kepada Allah yang patut kita contoh. Jika mencela makanan yang tidak disukai, sama saja dengan ucapan buruk menolak rezeki dari Allah.
Sumber: Bincang Syariah
Dream - Amal merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia dalam hakikatnya sebagai makhluk yang diciptakan Allah SWT.
Umat Islam dianjurkan beramal sebanyak mungkin. Menebarkan kebaikan kepada sesama maupun alam.
Tetapi, hal yang terpenting bagi seorang Muslim saat beramal adalah mendapatkan ridha Ilahi.
Agar mendapatkan ridha dari Allah, dianjurkan mengucap doa ini. Doa ini merupakan doa putri Rasulullah Muhammad SAW, Fatimah Az Zahra.
Allahumma inni as'aluka huda wattuqa wal 'afafa wa ghina wal 'amala bima tuhibbu watardha, allahumma inni as'aluka min quwwatika lidha'fina wa min ghinaka lifaqrina wa faqatina, wamin hilmika wa 'ilmika li jahlina, allahumma shalli 'ala muhammadin wa 'ali muhammadin, wa a'inna 'ala syukrika wa dzikrika, wa tha'atika wa 'ibadatika, birahmatika ya arhamar rahimin.
Artinya;
Ya Allah, aku memohon petunjuk pada-Mu dan kehormatan dan kekayaan serta beramal sesuai dengan apa yang Engkau cintai dan ridhai. Ya Allah, aku memohon kekuatan dari-Mu karena kelemahan kami, kekayaan dari-Mu karena kefakiran dan kepapaan kami, dan kearifan dan ilmu dari-Mu karena kejahilan kami. Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan keluarganya dan bantulah kami supaya dapat bersyukur dan berzikir pada-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi.
Dream - Punya kulit indah berseri tentu keinginan banyak orang. Jikapun tak terwujud, minimal punya kulit sehat tanpa penyakit.
Sebagai bagian terluar tubuh, kesehatan kulit memberikan pengaruh besar pada diri seseorang. Timbulnya penyakit pada kulit bisa membuat seseorang tidak percaya diri.
Apalagi jika penyakit itu tergolong parah. Contohnya luka kudis yang memerah, tentu sangat menganggu.
Penyakit kulit bukan jenis penyakit yang ringan. Jika kondisinya parah, dapat berpengaruh terhadap kinerja tubuh.
Misal kutil yang membengkak. Karena infeksi, kutil bisa menjadi tumor yang menggerogoti tubuh.
Untuk terhindar dari penyakit kulit, selain melakukan perawatan kita dianjurkan untuk membaca doa ini. Doa itu diajarkan Rasulullah Muhammad SAW kepada umat Islam, yang terabadikan dalam hadis riwayat Imam Abu Daud.
Allahumma inni 'audzu bika minal barashi wal jununi wal judzaami wa sayyi'il asqam
Artinya,
" Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya."
Advertisement
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism
Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Menag Tanggapi Isu Pelibatan Santri dalam Pengecoran Gedung
Cara Mudah Bikin Parfum Bareng Casablanca di Campus Beauty Fair
5 Fakta Ambruknya Musola Ponpes Al Khoziny, Masih Ada Korban di Bawah Reruntuhan
Momen Prabowo Singgung Duit Negara Dicolong Koruptor Ratusan Triliun
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
3 Tempat Makan Milik Artis di Luar Negeri, Ada Warkop di New York
3 Komunitas Seru di Bawah Naungan BNI, Mulai dari Bisnis hingga Olahraga
Ibunda Tasya Kamila Jalani Operasi Bariatrik Usai Gagal Diet Selama 25 Tahun
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism