Kini, Paskibraka Putri Berjilbab Akan Pakai Celana Panjang

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 30 Juli 2019 07:00
Kini, Paskibraka Putri Berjilbab Akan Pakai Celana Panjang
Sebanyak 20 anggota pengibar bendera putri di tim.

Dream - Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Asrorun Ni'am, mengatakan, sejumlah Paskibraka Nasional 2019 putri akan mengenakan celana panjang.

" Yang mengenakan jilbab pakai celana panjang," kata Asrorun dikutip dari laman Liputan6.com, Senin 29 Juli 2019.

Gagasan itu sudah muncul sebelum Diklat Paskibraka 2019 digelar. Menurut Asrorun, seragam Paskibraka Nasional 2019 telah dibahas dengan panitia, pembina, dan pelatih dari Garnisun.

" Soalnya, dulu pernah ada yang kebesaran, ada yang ngepas. Makanya perlu diperhatikan secara serius. mulai dari persiapan baris-berbaris sampai uniform," kata dia.

1 dari 7 halaman

Aspek yang Diperhatikan

Menurut Asrorun, penggunaan celana panjang pada anggota paskibraka perempuan mengacu pada seragam yang digunakan TNI dan Polri.

Dia menambahkan, aturan itu juga mempertimbangkan aspek estetika, aspek hukum, dan aspek keseragaman.

" Aspek-aspek itu yang diperhatikan. Termasuk juga aturan-aturan di lembaga yang memiliki kompeten," kata dia.

Tahun ini, jumlah anggota pasukan pengibar bendera pusaka putri yang mengenakan jilbab mencapai 20 orang. Asrorun mengatakan, kebijakan mengenai pemakaian celana tersebut, bukan karena jumlah paskibraka putri yang terpilih.

2 dari 7 halaman

Rafi Ahmad Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2019

Dream - Siswa dan siswi terbaik dari 34 provinsi tiba di halaman Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (PP-PON Kemenpora) Cibubur, Jakarta Timur, Kamis 25 Juli 2019.

Mereka akan bergabung menjadi calon Paskibraka Nasional 2019. Siswa dan siswi yang tiba pertama di lokasi yaitu Menno Asyopan Waray Karubaba dan Uriani Vanesta Kubiari dari Papua Barat.

" Kami sampai di sini pukul 10.00," kata Menno dikutip dari laman Liputan6.com.

Calon anggota Paskibraka tingkat nasional ini diantar senior mereka dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi.

Sementara itu, Rangga Wirabrata Mahardika dan Fara El Diba diantar kedua orang tuanya.

Para orangtua mengaku siap berpisah cukup lama dari anak-anak mereka. Ada orang tua yang rencananya menjenguk sang anak tiap pekan. Tapi, permintaan itu ditolah sang anak.

" Faro sudah bilang, mama jangan keseringan ke sini," kata Ayu Tiffany, ibu calon Paskibraka Nasional 2019, asal DKI Jakarta, Alfaro Ferdinand Siregar.

3 dari 7 halaman

Sosok Tarrisa Maharani Dewi, Paskibraka Pembawa Sang Saka Merah Putih

Dream - Tarrisa Maharani Dewi, Paskibraka putri perwakilan dari Jawa Barat, diberi kepercayaan membawa bendera Merah Putih saat Upacara Peringatan HUT ke-73 RI di Istana Merdeka.

Dilansir dari Liputan6.com, Jumat 17 Agustus 2018, munculnya nama Tarrisa Maharani Dewi sebagai salah satu pembawa baki tak mengherankan buat tim Diary Paskibraka.

Karena selama Diklat Paskibraka 2018, Tarrisa sering dilatih jadi pembawa baki. Lebih dari sembilan kali Tarrisa di-dril untuk menerima bendera Merah Putih dan kemudian dikibarkan.

Tidak hanya ketika berlatih di Cibubur, saat latihan gabungan bersama Paspamres dan gladi bersih di Istana Negara, Paskibraka kelahiran Palembang, 10 Juli 2002 itu kerap didapuk menjadi pembawa baki atau nampan.

4 dari 7 halaman

Keseharian Tarrisa

Terpilih menjadi pembawa baki bendera pusaka pada upacara HUT RI merupakan kebanggaan tersendiri. Pembawa baki ini menjadi salah satu di antara Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang menjadi sorotan publik.

Tarrisa Maharani Dewi, Paskibraka putri perwakilan dari Jawa Barat, diberi kepercayaan membawa bendera Merah Putih

Dalam kesehariannya, putri Brigjen TNI AD ini terlihat memiliki pembawaan yang tenang dan kalem. Dari pantauan Diary Paskibraka selama diklat di Cibubur, Tarrisa pun termasuk taat beribadah.

Tarrisa Maharani Dewi (16) merupakan pelajar kelas X SMAT Krida Nusantara Bandung. Tarrisa, kelahiran 10 Juli 2002, merupakan putri dari Teguh Pudjo Rumekso dan Dewi Susilowati.

Sumber: Liputan6.com/Aditya Eka Prawira.

5 dari 7 halaman

Kisah Sedih 6 Anggota Paskibra Gugur Sebelum Bertugas

Dream - Menjadi anggota Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) merupakan sebuah prestasi tersendiri. Butuh kemampuan serta fisik yang sehat agar lolos menjadi tim Paskibra.

Tim Paskibra umumnya dipersiapkan sejak beberapa bulan sebelum hari kemerdekaan Indonesia tiba. Setelah terpilih, biasanya para anggota berlatih secara rutin agar saat pengibaran bendera mereka bisa terlihat rapi dan kompak.

Namun sayangnya, di saat Dirgahayu Kemerdekaan ke-72 pada 17 Agustus 2017, watu dimana para Paskibra menunanikan tugas yang diidamkan, sebuah ceritaduka datang. Seorang anggota Paskibra meninggal dunia.

Paskibra di Luwu Timur, Sulawesi Selatan bernama Aritya Syamsuddin menjadi satu contoh anggota Paskibra yang belum menuntaskan tugasnya. Ajal sudah lebih dulu datang menjemputnya.

Almarhumah menghembuskan napas terakhir, Selasa 15 Agustus 2017, di RSUD I Lagaligo Jl Sangkurwira, Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, atau dua hari jelang peringatan HUT Kemerdekaan RI. Aritya meninggal dunia pada usia 16 tahun karena sakit.

Tak hanya Aritya, ada pula beberapa anggota Paskibra lain yang meninggal jelang hari pengibaran bendera. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

6 dari 7 halaman

Sempat Unggah Status Facebook

1. Aknes Yuriko

Anggota Paskibra Kota Palu, Sulawesi Tengah bernama Aknes Yuriko juga dikabarkan meninggal dunia.

Dia menghembuskan napas terakhir, Senin 14 Agustus 2017 sekitar pukul 20.30 di RSUD Undata Palu.

Aknes meninggal hanya berselang dua hari setelah merayakan ulang tahun ke-16.

Saat terbaring di rumah sakit, Aknes masih sempat mengunggah status melalui akun Facebooknya, 23 Juli 2017.

Saat itu Aknes sempat menuliskan kerinduannya untuk kembali berlatih bersama rekan-rekannya.

" PENGEN pulang ke rumah, Aknes rindu latihan. Saya tidak mau di rumah sakit. Ya Allah, cepat sembuhkan saya dari penyakit ini."

2. Agung Zainal Abidin

Anggota Paskibra Kecamatan Serai Serumpun, Jambi, Agung Zainal Abidin (16), meninggal dunia usai upacara penurunan bendera, Kamis 17 Agustus 2017.

Usai melakukan penurunan bendera, dia tiba-tiba mengeluh sakit, diduga karena kelelahan.

Zainal sempat dibawa ke puskesmas, tetapi nyawanya tak tertolong.

Dia menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju RS Tebo setelah mendapat perawatan di puskesmas.

7 dari 7 halaman

Tewas Karena...

3. Ramdani

Calon anggota pasukan Paskibraka Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ramdani (17) meninggal dunia di halaman rumah dinas Bupati Garut, Kamis 2 April 2009 silam.

Peristiwa tersebut terjadi saat pemberian ucapan selamat kepada 60 orang yang lolos menjadi calon anggota Paskibraka, dari jumlah peserta seleksi sebanyak 233 orang yang berasal dari SMA/SMK se-Kabupaten Garut.

Menurut Ketua Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Garut, Cecep Syafa'atul Barkah, kematian siswa kelas XI SMK Cilawu tersebut, diduga akibat luapan emosi kegembiran.

Dugaan tersebut, tambah Cecep, diperkuat dengan kondisi almarhum yang saat itu dalam keadaan sehat.

4. Imam Rianto

Minggu 23 Agustus 2015 sekitar pukul 12.00 WIB, menjadi hari yang buruk bagi anggota Paskibra Kecamatan Kerkap, Bengkulu Utara, Bengkulu bernama Imam Rianto (17).

Pemuda ini tewas tenggelam saat mandi di air terjun Desa Batu Roto, Kecamatan Kerkap.

Awalnya, korban dan belasan temannya mengunjungi air terjun Batu Roto untuk liburan.

Sesampainya di air terjun, korban dan sebagian temannya mandi di air terjun tersebut.

Tidak berselang lama, korban yang terpisah dengan temannya terlihat terseret air dan tenggelam.

5. Kristian Natalis Luis

Anggota Paskibra Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur bernama Kristian Natalis Luis (16) meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Jalan Negara Maumere-Paga tepatnya di Napung Langir, Desa Tebuk, Kecamatan Nita, Selasa 12 Agustus 2014.

Kecelakaan bermula saat korban bersama temannya bernama Yoseph Ronaldo (16) mengendarai sepeda motor Yamaha Mio tanpa plat nomor polisi. Dia hendak pergi ke tempat latihan Paskibra di Nita.

Dalam perjanan, sepeda motornya menabrak truk bernomor polisi EB 2411 AB yang dikemudikan Fransiskus Saverius (35) warga Koja Mota, Desa Nirangkliung, Kecamatan Nita, yang datang dari arah berlawanan.

Akibatnya korban menghembuskan napas terakhir di lokasi kejadian.

(Berbagai sumber)

Beri Komentar