Foto: Merdeka.com/Imam Buhori
Dream - Seorang remaja obesitas bernama Ahmad Juwanto dievakuasi ke Rumah Sakit Adhyaksa dari kediamannya, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis 6 Juli 2023.
Remaja yang memiliki bobot 230 kilogram ini terlihat hanya bisa berbaring dan duduk di dalam rumahnya dan tidak bisa beraktivitas seperti teman-temannya yang memiliki berat tubuh yang normal.
Begitupun saat dievakuasi, remaja 19 tahun itu hanya bisa berbaring saat dibopong menuju ambulans oleh petugas gabungan, lalu segera dibawa ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan.
Berat tubuhnya yang tidak normal itu mulai dirasakan Ahmad sejak berusia 10 tahun. Namun, saat itu kondisinya masih bisa beraktivitas seperti anak-anak pada umumnya.
Hingga di usianya yang ke 18 tahun, berat badan Ahmad semakin bertambah hingga membuatnya sulit untuk berjalan dan melakukan aktivitas lainnya. Karena bobotnya yang diatas normal itu juga membuatnya terpaksa berhenti sekolah.
Selain itu, keterbatasan ekonomi turut menambah parah keadaan obesitas remaja yang tinggal di remaja yang tinggal di Jalan SMP 160 Ceger, Cipayung, Jakarta Timur tersebut.
Pihak keluarga pun mengaku telah mendatangi tiga rumah sakit di wilayah Jakarta Timur. Namun karena tidak ada perubahan dan terbebani dengan biaya dan akomodasi pengobatan untuk Ahmad Juwanto terpaksa berhenti.
sumber: Merdeka.com.
Dream - Kasus obesitas kembali terjadi di Kota Tangerang. Kali ini Cipto Raharjo (45), warga Kecamatan Pinang dengan berat badan sekitar 200 kilogram dievakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke RSUD Kota Tangerang menggunakan alat berat.
Sama dengan Fajri yang sebelumnya sempat viral, evakuasi Cipto berlangsung dramatis. Petugas dan warga harus berusaha keras untuk memindahkan Cipto dari kamarnya yang berukuran 1,5 x 2 meter.
Rumah Cipto yang juga berfungsi sebagai warteg harus dibongkar dalam proses evakuasi. Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan mengatakan, Cipto akhirnya dievakuasi karena kesulitan bangun dari posisi tidur selama satu minggu karena sakit pada kakinya.
Dikutip dari bantenpro.id, kondisi Cipto mulai memburuk sejak tiga bulan lalu. Sebelumnya, Cipto masih dapat berjalan, bahkan mengendarai sepeda motor.
Nyeri pada bagian kakinya belum terlalu parah. Namun, seiring berjalannya waktu, nyeri pada kaki semakin memburuk dan membengkak.
Situasi ini mengganggu Cipto saat bergerak. Belum diketahui secara pasti penyakit apa yang diderita pada kakinya. Cipto mengaku telah menderita obesitas sejak delapan tahun terakhir.
“ Sejak tahun 2015, saya sudah mengalami obesitas,” ujar Cipto.
Dia menyadari bahwa kelebihan berat badan tidak baik untuk kesehatan. Cipto bahkan telah mencoba berbagai program diet dan mengatur pola hidupnya, namun semua usahanya tidak berhasil. Berat badannya tidak kunjung turun.
Darsini, bibi Cipto, berharap pemerintah dapat membantu dalam menanggung biaya perawatan Cipto di rumah sakit. Keluarga memiliki keterbatasan finansial untuk membiayai perawatan tersebut secara mandiri.
“ Kami berharap ada bantuan, agar tidak ada biaya yang harus ditanggung di rumah sakit,” ucap Darsini.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah