Letda CPN (K) Puspita Ladiba, Penerbang Wanita Pertama TNI AD (Youtube TNI AD)
Dream - Letda CPN (K) Puspita Ladiba bukan prajurit biasa. Dia didaulat sebagai penerbang wanita pertama dan kini menjabat sebagai co pilot di lingkungan TNI AD.
Sebagai pilot, Ladiba tidak menerbangkan kendaraan udara biasa, melainkan heli tempur. Tentu, kemampuannya dalam mengendalikan burung besi dalam kondisi biasa maupun perang tak perlu diragukan.
Semua itu diraih Ladiba tidak dengan cara mudah. Melainkan penuh perjuangan dan kerja keras.
Ladiba sempat membagikan kisah hidupnya di Hotman Paris Show. Dalam tayangan tersebut, dia bercerita perjalanannya sejak kecil yang penuh liku-liku.
Ladiba adalah anak dari pasangan sederhana. Ayahnya seorang sopir, sementara ibunya pedagang jagung bakar.
Salah satu pengalaman pahit yang pernah dialami adalah ketika dagangan ibunya tidak laku. Akibatnya, satu keluarga harus makan seadanya.
" Waktu itu ibu pernah jualannya enggak laku gitu. Terus, kita makan seadanya saja. Makan jagung yang dijual," kata Ladiba.
Pengalaman pahit selanjutnya yaitu ketika Ladiba lulus SMA. Saat itu, dia sudah diterima di universitas terkemuka di Indonesia. Sayangnya, dia harus mengubur mimpinya untuk kuliah akibat tak punya biaya.
" Setelah SMA itu yang pahitnya itu saya keterima di universitas terbesar di Indonesia. Salahnya saya tidak bisa mengikuti karena tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan kuliah," kata dia.
Beruntung, ada tawaran dari Angkatan Darat untuk masuk Akademi Militer menjadi Taruni. Ladiba tak melewatkan kesempatan itu.
" Jadi, karena ada kesempatan Angkatan Darat menawarkan saya untuk memasuki taruni Akademi Militer, kenapa enggak. Prinsip hidup saya adalah kesempatan tidak datang dua kali," kata dia.
Kini, Ladiba bisa membantu perekonomian kedua orangtuanya. Dia mengaku cukup bahagia.
" Alhamdulillah, untuk saat ini setiap bulan saya wajib mengirim ke keluarga. Sangat bersyukur sekali," kata Ladiba.
Meski demikian, orangtua Puspita memilih untuk tetap berjualan. Alasannya, mereka tidak ingin membebani anak, apalagi masih mampu bekerja.
" Kalau saya bilang, 'Kenapa sih diterusin jualannya, sudah nanti Ladiba yang bantu'. Ayah sama ibu enggak mau membebani Ladiba selagi orangtua masih bisa bekerja gitu," kata dia.
Ladiba mengakui kesuksesannya dalam berkarier tidak lepas dari peran orangtua. Wanita ini tumbuh dalam bimbingan penuh orangtua.
" Dari kecil, awal sekolah, sampai sekarang setelah lulus SMA itu enggak pernah ditinggal sama orangtua. Tidak pernah ditinggal sama orangtua, selalu dilindungi orangtua, selalu pengertian, kasih motivasi, jangan patah semangat walaupun keadaan," kata Ladiba.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu