Dream - " Hai Pak Azwan, sudah lama datang?" tegur Bu Diana sambil menyandarkan punggungnya di kursi ruang guru.
Azwan hanya tersenyum menatap rekannya sambil mengangguk ketika disapa guru perempuan dengan tahi lalat besar di pipi kirinya itu.
Tak lama, Azwan pamit ke kantin. Tiba-tiba Bu Diana menyerahkan sebuah wadah berisi makanan dan meletakkannya di atas meja Azwan. " Ada apa ini Kak Diana? Bikin repot-repot saja," ucap Azwan sambil matanya melihat sekeliling ruang guru.
Pria ini sedikit khawatir jika ada rekan guru lain atau siswa yang melihat momen canggung di ruangan itu.
Selain risih karena berduaan dengan guru perempuan berusia 42 tahun itu, Azwan khawatir jika ada yang mulai sebar gosip tentang mereka.
Masalahnya, tidak sekali tapi sudah sering Azwan menerima makanan buatan guru wanita yang sudah menjanda tersebut.
Azwan mengakui Bu Diana memang pandai masak. Makanan yang diberikan Bu Diana selalu dihabiskannya sampai tandas.
" Ehem.. duh enaknya dapat bekal lagi. Lauknya apa kali ini?" goda Halim saat melihat Azwan membuka penutup wadah makanannya.
Azwan hanya tersenyum sambil mulutnya ditempelkan di jari, tanda agar rekannya itu tidak mengeraskan suaranya.
" Azwan, menurutku Kak Diana menyukaimu. Kenapa dia tidak membawakan makanan untuk orang lain, tapi hanya kamu. Apa kamu tidak merasa aneh?
" Aku tidak cemburu, sudah menikah juga. Tapi apa kamu tidak khawatir jika dia pakai guna-guna melalui makanan?," tanya Halim serius.
Seketika Azwan berhenti menyuap makanannya begitu mendengar perkataan Halim saat mereka berdua sedang makan di pantry.
" Tidak mungkin Halim. Mungkin dia kasihan sama aku.. masih jomblo pun, masih jauh,” ucap Azwan berusaha bersangka baik.
Beberapa hari kemudian, Bu Diana meletakkan wadah makanan dalam kantong plastik di meja Azwan sesampainya di ruang guru.
Namun kali ini terasa berbeda bagi Azwan. Masalahnya, saat membuka kantong plastik, Azwan terkejut melihat ada selembar amplop di dalamnya.
Azwan segera membuka amplop tersebut, setelah memastikan keadaan sekitar ‘aman’. Rupanya, itu adalah surat cinta Bu Diana untuknya.
Hati Azwan gundah dan resah sepanjang hari itu setelah menerima surat cinta dari Bu Diana. Tak disangka, ternyata dugaan Halim sebelumnya benar adanya.
Setelah tiga hari 'kejadian' menerima surat cinta Bu Diana, Azwan memutuskan untuk berkata jujur kepada janda tersebut.
Azwan tidak ingin dituduh mengambil keuntungan atau memberi harapan kepada Bu Diana yang hampir tiap hari membawakan makanan.
Sebelum pulang usai sesi mengajar pagi, Azwan menyelipkan surat ke dalam buku catatan yang sering dibawa Bu Diana.
Sejak membalas surat Bu Diana, Azwan menyadari guru perempuan itu banyak berubah. Tak pernah menanyakan kabar atau ngobrol saat bersantai di ruang guru.
Bu Diana berbicara seperlunya dan membahas hal-hal yang penting saja. Bu Diana juga tak lagi membawakan bekal makanan untuknya.
Tapi Azwan tidak peduli karena dia memang meminta wanita itu untuk tidak melakukannya lagi.
Suatu hari, Azwan merasa tidak enak badan. Badannya meriang dan sering ke toilet karena mual-mual.
Pada malam hari, ia tidak bisa tidur karena diganggu oleh suara aneh dari atap rumah kontrakannya.
Azwan merasa heran karena demamnya masih belum sembuh meski sudah hampir seminggu.
Meski begitu, dia tetap berangkat ke sekolah meski tubuhnya lemas seperti tak berdaya.
Minggu demi bulan kondisi kesehatan Azwan masih sama, bahkan gangguan aneh yang terjadi tiap malam di rumah kontrakannya makin menjadi.
Akhirnya setelah mendengarkan saran Halim dan keluarganya, Azwan memutuskan untuk mengambil cuti.
Dia pulang ke desanya untuk beristirahat sekaligus berobat secara tradisional.
Ayah Azwan merasa sedih melihat tubuh putra bungsunya itu susut dan matanya cekung.
Azwan dibawa ke seorang ustaz yang jadi imam masjid di dekat rumahnya untuk berobat.
Ustaz mengangguk-angguk setelah mendengar cerita Azwan selama sakit di rumah kontrakannya.
Menurut ustaz, Azwan kemungkinan kena sihir atau santet dari orang yang merasa sakit hati kepadanya.
Hampir sebulan berobat ke ustaz, Azwan berangsur-angsur pulih kesehatannya. Tubuhnya sudah tidak kurus lagi.
Kini, Azwan sudah dikaruniai empat orang anak hasil pernikahannya dengan wanita yang dicintainya, Maryam.
Meski peristiwa kelam itu sudah berlalu hampir 20 tahun lalu, semuanya masih segar dalam ingatan Azwan.
Namun, ia memilih memaafkan dan tak menyimpan dendam kepada Bu Diana setelah menerima kabar wanita itu meninggal usai alami kecelakaan.
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`