Foto: Instagram @nurarisamaryam
Dream - Jalan setiap orang dalam memutuskan untuk masuk Islam tak semudah yang dibayangkan. Hal ini juga dialami Nur Arisa Maryam, seorang mualaf dari Jepang.
Hijabers cantik itu tidak diakui sebagai anak oleh ibunya setelah masuk Islam. Sang ibu enggan berbicara dengannya lagi.
Arisa yang semula mengikuti keyakinan orang tua merasa tersentuh dengan kisah dua wanita Muslim Jepang ketika kerja paruh waktu di sebuah pameran buku.
Mereka menceritakan kisah hijrah yang sangat menyentuh hati.
View this post on Instagram
" Saya begitu tersentuh dengan kisahnya, dan saya juga merasa lega ketika tahu bahwa saya bukan hanya satu-satunya yang khawatir tentang beralih (ke agama Islam). Saya tidak dapat menghentikan air mata yang mengalir,” kata Arisa dilansir dari Gana Islamika.
Ia pun mempelajari syahadat dan bertekad untuk masuk Islam. Meski hanya mengucapkan kepada diri sendiri, pada dasarnya ia yakin bahwa telah menjadi seorang Muslim.
“ Saya mengucapkan syahadat di dalam kamarku. Meskipun ini tidak resmi, tetapi hatiku penuh dengan kebahagiaan, sebab saya merasa Allah melihatku. Alhamdulillah,” ujar Arisa.
Pengakuan Arisa begitu mengejutkan pihak keluarga. Ia mendapat reaksi yang kurang baik. Hal itu didasari oleh kekhawatiran mereka akan masa depan Arisa.
“ Ibuku kaget saat saya memberitahunya. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa putrinya menjadi Muslim tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dia benar-benar khawatir bahwa orang akan melihat saya secara berbeda dan menyerang saya, dan dia juga khawatir tentang pernikahan saya, karena dia tahu bahwa kita tidak memiliki banyak Muslim di Jepang," jelasnya.
Melihat ibunya yang kalut dengan berita mendadak itu, Arisa tidak putus asa. Ia bertekad untuk tetap bersikap baik terhadap sang bunda. Ia ingin membuatnya melihat dirinya lebih baik karena Islam.
Foto: Instagram @nurarisamaryam
Beruntungnya Arisa punya teman-teman yang suportif. Tak ada satu pun dari mereka yang mengatakan hal-hal buruk tentang Islam.
Selain itu, adik perempuannya juga ikut mendukung keputusan Arisa. Ia bahkan membantu Arisa untuk meyakinkan sang ibu. Namun di satu sisi, ia sempat merasa khawatir setelah menjadi mualaf.
Ia mengkhawatirkan bagaimana nanti studinya, pekerjaannya, menikah dan membangun rumah tangga. Kendati begitu, imannya tetap teguh dan bertahan hingga sekarang.
“ Namun sekarang saya merasa bahwa hidupku untuk Allah, dan saya mempersiapkan hidupku untuk kehidupan selanjutnya," ujar Arisa.
Foto: Instagram @nurarisamaryam
Sang bunda kemudian luluh melihat keislaman putrinya. Ia berhasil melihat Islam dengan cara pandang yang berbeda. Beberapa tahun kemudian, bahkan sang nenek ikut menjadi mualaf dengan mengucap syahadat di Masjid Tokyo.
Masya Allah...
Advertisement
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal