Kisah Horor 15 Tahun Perawat Jenazah: Jasad Bengkak Lebih Besar dari Kerbau

Reporter : Sugiono
Selasa, 4 Januari 2022 08:36
Kisah Horor 15 Tahun Perawat Jenazah: Jasad Bengkak Lebih Besar dari Kerbau
"Belatung-belatung kecil sudah mulai keluar. Jadi banyak cairan, gede banget," tambah Fakhru.

Dream - Perias jenazah mungkin menjadi salah satu profesi yang tak banyak diminati. Maklum, profesi itu identik dengan kisah horor sebab harus mengurus jenazah orang yang meninggal dengan berbagai sebab.

Namun tak sedikit orang yang mau dan ikhlas menjalani profesi ini. Mereka bahkan mengabdikan diri pada profesi ini sebagai bentuk pengabdian diri pada kemanusiaan. Namunn apapun alasannya, bagi masyarakat umum profesi ini termasuk 'menyeramkan'.

Dengarlah kisah Fakhru, yang sudah 15 tahun menjadi perias jenazah. Melalui video yang diunggah oleh akun TikTok @therealadithiya, dia menceritakan salah satu pengalaman yang tak pernah bisa dilupakan selama menjadi perias jenazah.

" Di antaranya itu, yang enggak pernah terlupakan, jenazah yang sudah membengkak," kata Fakhru dalam video tersebut.

1 dari 4 halaman

Sebelum jenazah tersebut datang, Fakhru diberi tahu oleh bagian marketing tempatnya kerja untuk bersiap-siap. Seperti hari yang sudah-sudah, dia melakukan persiapan seperti biasa. Namun dia sedikit heran setelah melihat jenazah yang datang.

" Pas datang jenazahnya gede banget. Kerbau segitu, kecil. Agak besaran dari kerbau," tambah dia.

Untuk menggambarkan betapa besarnya jenazah yang ditangani hari itu, Fakhru mengatakan bahwa perlu dua ranjang untuk membaringkannya. " Kita tuh ranjang ukuran satu meter, satu meter, dua didempet," kata dia.

2 dari 4 halaman

Menurut Fakhru, jenazah itu ukurannya membesar karena faktor pembengkakan. Diduga, orang tersebut sudah meninggal tiga hari sebelumnya.

" Kata dokter forensik prediksinya sudah tiga hari. Membengkak," tutur dia.

Kondisi jenazah pun sudah tidak bagus. Kulit-kulitnya sudah mengelupas. Cairan yang keluar dari tubuh mayat itu juga sangat banyak. " Belatung-belatung kecil sudah mulai keluar. Jadi banyak cairan, gede banget," tambah Fakhru.

3 dari 4 halaman

Kala itu, tambah Fakhru, keluarga jenazah tersebut memintanya untuk melakukan makeup. Namun, dia tak bisa melakukannya karena kondisi jenazah yang benar-benar sudah tidak baik.

" Jangankan di-makeup, kata saya, ini dipakaiin baju saja tidak muat. Semua kulit sudah terkelupas," kata dia.

Fakhru melanjutkan, karena tak bisa di-makeup, maka jenazah itu langsung dimasukkan ke dalam peti dan dimakamkan. " Bobotnya dua kintal atau satu kintal, langsung duimasukin peti enggak dipakaiin baju," kata dia.

Karena sudah membusuk, ruangan tempat perawatan jenazah itu menjadi bau. Fakhru menyebut, bau itu tak hilang dalam seminggu meski sudah dibersihkan berulang kali. " Itu cerita paling tak bisa dilupakan," ujar dia.

Beri Komentar