Kisah Kakek Balki (Foto : Donasionline.id)
Dream - Hidup sejahtera di hari tua adalah impian setiap orang. Sayangnya, tak semua orang mendapatkan keberuntungan tersebut. Kakek Balki salah satunya. Di usianya yang telah menginjak 73 tahun, Kakek Balki tetap harus bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga.
Ditambah lagi dengan keterbatasan fisiknya. Ya, Kakek Balki hanya punya satu kaki. Dengan bantuan tongkat, Kakek Balki terus berjuang dengan berjualan koran di sepanjang jalan.
Meski harus bersusah payah, hal tersebut tak menyurutkan semangat Kakek Balki demi istri tercinta yang setia menunggunya di rumah. Mau tahu kisah selengkapnya, simak ulasannya berikut ini!

Sehari-harinya Kakek Balki berjualan koran demi memenuhi tanggung jawab sebagai seorang suami. Ia berjualan koran dengan bantuan tongkat yang selalu setia menemani tiap langkahnya. Kakek paruh baya ini berjualan dari pukul tujuh pagi hingga 12 siang.
Sebetulnya, kakek Balki sudah tidak sanggup lama-lama beraktifitas. Namun dia tak punya pilihan untuk terus melanjutkan kehidupan.
" Kakek punya istri di rumah yang harus dinafkahi. Kakek ingin terus sehat supaya bisa terus bekerja dan mencari nafkah yang halal,” ucapnya kakek Balki dilansir dari akun Instagram @rumahyatim.

Pekerjaan yang dilakukan oleh kakek Balki menghasilkan keuntungan yang jauh dari kata cukup. Untuk satu koran, Kakek Balki hanya mendapatkan upah seribu perak.
Biasanya, Kakek Balki hanya bisa menjual sebanyak 20 koran. Namun jika keadaan sedang sepi, kakek Balki terkadang hanya bisa menjual lima koran saja.
" Kadang 20 koran yang terjual, untungnya cuma seribu dari tiap koran buat kakek. Kalau lagi sepi, paling koran yang laku hanya 5,” ucap Kakek Balki, lirih.

Menurut laman Donasionline.id, Kakek Balki pernah mengalami kecelakaan 30 tahun silam. Saat itu, motor yang ia kendarai bersama temannya menabrak sebuah mobil. Nahasnya, Kakek Balki yang ada di belakang terjatuh ke tengah jalan. Belum sempat bangun, paha kakek tertabrak oleh mobil yang tengah melewati jalan.
Keadaan terus memburuk hingga akhirnya kaki bagian kiri kakek Balki harus diamputasi. Sejak saat itulah Kakek Balki kehilangan mata pencahariaannya yang utama sebagai buruh tani dan mulai berjualan koran.
" Awalnya kakek seorang buruh tani, tapi sejak kecelakan puluhan tahun lalu yang menyebabkan kakinya diamputasi, kakek tak bisa lagi jadi buruh tani," tulis keterangan akun Instagram.

Kakek Balki sebenarnya memiliki anak, namun semuanya telah menikah dan tinggal terpisah dengannya. Selain itu, kondisi ekonomi anak Kakek Balki juga tak beda jauh dari kondisinya saat ini.
Setiap hari Kakek Balki berdoa agar senantiasa diberi kesehatan agar tetap bisa bekerja. Pasalnya ia tak pernah mau menggantungkan hidupnya kepada orang lain meski memiliki keterbatasan fisik.
Advertisement
Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

LUNE: Debut Album Anggi Marito yang Menyentuh dan Penuh Cerita

Menhut Bakal Cabut 20 PBPH Bermasalah Seluas 750 Ribu Hektare: 'Saya Akan Buktikan'
