Kisah para Non-Muslim Ikut Puasa Ramadan

Reporter : Eko Huda S
Senin, 30 Juni 2014 14:24
Kisah para Non-Muslim Ikut Puasa Ramadan
Sejumlah non-muslim mengamati proses puasa kaum muslim. Mereka ingin mengetahui pelajaran yang bisa dipetik di balik puasa Ramadan.

Dream - Sejumlah non-muslim mengamati proses puasa kaum muslim. Tak hanya mengamati, mereka bahkan ikut berpuasa. Setidaknya itulah yang dilakukan oleh non-muslim asal Filipina, Neil Grajo, dan kawan-kawannya di Arab Saudi. Mereka ingin mengetahui pelajaran yang bisa dipetik di balik puasa Ramadan.

" Ramadan bagus juga untuk negara seperti Filipina di mana merokok dan minum alkohol menjadi virus yang tak hanya membahayakan ekonomi, tapi juga kesehatan," tutur Grajo dikutip Dream.co.id dari Arab News, senin 30 Juni 2014.

Selain Grajo dan kawan-kawannya dari Filipina, masih banyak lagi orang-orang non-muslim yang turut mengamati proses ibadah selama Ramadan. Mereka ingin menemukan nilai-nilai kehidupan dalam bulan suci ini. Tak hanya untuk sistem diet yang bisa menurunkan berat badan, namun juga untuk mengubah gaya hidup yang buruk.

" Ini pertama kali saya puasa dan jujur ini sangat sulit, tapi saya mencoba untuk tetap normal," tutur Chariz Serrot yang meneliti proses puasa dengan enak buahnya.

Perempuan ini menambahkan, berpuasa menambah nilai moral dalam diri seseorang. " Ini sulit tapi saya selalu ingin memulai perjalanan spiritual ini dan mempertimbangkan ini sebagai cara disiplin spiritual meskipun saya bukan seorang muslim," tambah Serrot.

Sementara, bagi Rayan Mania, warga Filipina yang tinggaol di Riyadh, Ramadan merupakan salah satu kewajiban penting bagi kaum muslim. Di mana kaum muslim meningkatkan kemurahan hati dan meningkatkan ibadah lainnya, meskipun mereka berpuasa.

Ilmuan Islam, Sa’dullah Khan, mengatakan, melalui puasa, umat muslim dapat meningikan tingkat spiritualnya. Dengan berpuasa pula umat muslim bisa belajar disiplin.

" Melalui puasa, manusia menakhlukkan nafsu jasmaniah, menundukkan keserakahan dan nafsu, yang membawa mereka ke tingkat spiritual yang lebih tinggi," ujar Sa’adullah. (Ism)

Beri Komentar