Kisah Pilu Ibu Kehilangan Bayi di Bulan Ramadan, Baju Lebaran yang Baru Dibeli Jadi Kenangan Terakhir

Reporter : Sugiono
Sabtu, 23 April 2022 10:00
Kisah Pilu Ibu Kehilangan Bayi di Bulan Ramadan, Baju Lebaran yang Baru Dibeli Jadi Kenangan Terakhir
Ibu mana yang tidak sedih ketika harus melepas buah hati untuk selama-lamanya di bulan Ramadan ini.

Dream - Ibu mana yang tidak sedih ketika harus melepas buah hati untuk selama-lamanya di bulan Ramadan ini.

Terlebih lagi, dia ternyata sudah menyiapkan baju Lebaran untuk bayinya yang mungil itu.

Wanita Malaysia Nurul Shafina Mazani menceritakan kisah pilunya saat putrinya Afeeya Mikayla meninggal pada 13 April 2022 lalu.

1 dari 5 halaman

Bercerita lebih lanjut, wanita berusia 26 tahun itu mengatakan putri kecilnya meninggal dunia pada usia tiga bulan 12 hari.

Menurut wanita yang akrab disapa Fina itu, Afeeya meninggal dunia setelah menderita komplikasi usus sejak dilahirkan pada 1 Januari 2022.

Penyakit tersebut diketahui setelah beberapa hari Afeeya lahir dan tidak bisa buang air besar.

" Jadi dokter ambil sampel ususnya untuk pengujian laboratorium. Dokter bilang usus kecil dan usus besar dia tidak memiliki saraf sehingga tak bisa berfungsi," kenang Fina.

2 dari 5 halaman

Karena kondisinya yang menyedihkan tersebut, Afeeya sejak lahir hingga berusia tiga bulan dirawat di rumah sakit.

Kisah pilu ibu ditinggal pergi putrinya di bulan Ramadhan.

Fina mengaku sangat terpukul setelah dokter memberitahu Afeeya tidak punya harapan hidup. Afeeya tidak akan mendapatkan perawatan lebih lanjut.

" Jadi dokter akan berhenti kasih obat dan perawatan. Sebelum bawa pulang pun, dokter sudah memberitahu apa yang nanti akan terjadi pada Afeeya," kata Fina.

3 dari 5 halaman

Waktu itu, dokter juga mengatakan Afeeya hanya akan bertahan kurang dari tujuh hari. Tapi Alhamdulillah bayi kecil tersebut ternyata mampu bertahan selama tujuh hari.

" Selama di rumah, saya dan suami berikan dia susu dan air zam-zam. Tapi seberapa banyak yang kami beri, sebanyak itu juga yang keluar," terang wanita yang tinggal di Penaga, Pulau Pinang, ini.

Hingga akhirnya, genap tujuh hari Afeeya dibawa pulang ke rumah, bayi mungil itu menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 April tepat pukul 12 malam.

" Sebelum dia pergi, setiap hari saya berdoa agar masalah kami dimudahkan, tak sanggup melihat dia terus tersiksa. Jadi saya ridho dia pergi selamanya," kata Fina sambil berlinang air mata.

4 dari 5 halaman

Fina mengaku masih mencoba menyesuaikan diri dengan kehidupan baru selepas kepergian putri kesayangannya.

Tak mau berlarut-larut dalam duka, Fina hanya mengambil cuti selama tiga hari sebelum kembali bekerja untuk meredakan kesedihannya.

Menurut Fina, dia dan suaminya, Faisal, bahkan sudah membuat persiapan Lebaran dengan membeli pakaian baru buat putri mereka.

5 dari 5 halaman

Sayangnya, putri kesayangannya itu harus meninggalkan mereka, dan Fina pun belum diberi kesempatan menjadi sosok ibu pada Lebaran tahun ini.

Kisah pilu ibu ditinggal pergi putrinya di bulan Ramadhan.

" Saya sebenarnya sudah beli baju Lebaran untuk dia. Tapi tak apalah, Allah lebih sayang dia. Saya dan suami juga belum beli baju juga, kami tidak punya semangat buat Lebaran tahun ini," pungkasnya.

Sumber: mStar

Beri Komentar