Dream - Sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1445 H masih banyak masyarakat yang berbondong-bondong memburu kebutuhan Lebaran.
Salah satu yang tak pernah ketinggalan adalah membeli baju baru untuk keluarga untuk dipakai di hari Lebaran. Kesempatan datang karena banyak pusat perbelanjaan atau toko memberikan diskon besar.
Di tempat lain, beberapa orang, terutama mereka yang memiliki anggaran terbatas, masih berjuang untuk mendapatkan baju lebaran.
Untungnya kini kita tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan pakaian lebaran yang layak.
Dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok @abdulazimbinabdulilah, ditemukan penjual baju lebaran dengan harga yang sangat terjangkau sekitar 5 ringgit Malaysia atau Rp16 ribu saja.
Harga ini tak hanya untuk baju anak kecil saja namun juga untuk pakaian orang dewasa. Harga baju ini bahkan lebih murah dibandingkan dengan harga Roti John di Bazar Ramadan.
Dalam video tersebut, Abdul Azim mengungkapkan bahwa baju yang dijual sangat beragam warna dan model walaupun harganya sangat murah.
" Lihat ini. Hanya RM 5 atau 16 ribu rupiah, dan terdapat banyak warna dan reka bentuk. Hanya dengan RM 5 atau 16 ribu rupiah, anda sudah boleh mempunyai Baju Raya sendir,” ujar pemilik akun, dilansir dari World of Buzz.
Abdul Azim menyatakan bahwa dia tidak dibayar oleh siapa pun untuk mempromosikan produk tersebut.
Pria tersebut sangat bersyukur akhirnya banyak orang yang memiliki baju baru walau dengan uang yang seadanya.
“Terima kasih, Mydin. Aku merasa seperti menangis. Syukurlah, sekarang banyak orang yang mempunyai anggaran untuk pakaian Lebaran,” ujarnya.
Azim mengungkapkan bahwa dia menemukan harga Baju Melayu yang sangat murah di gerai Mydin di Meru Raya, Ipoh.
Meskipun murah, dia bisa mendapatkan satu set pakaian lengkah. Azim merasa bahwa ini adalah langkah yang sangat murah hati.
“Saya tidak menyangka cerita saya menjadi viral tapi saya bersyukur hal itu terjadi. Saya tersentuh melihat masih ada perusahaan di luar sana yang masih peduli terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Dalam hal kualitas, kata dia, tidak bisa diharapkan terlalu banyak. Namun, bagi banyak orang yang tidak mampu membeli pakaian mahal, mereka merasa bersyukur dan senang bisa memiliki sesuatu yang layak untuk dipakai saat merayakan hari raya.
“Saya tidak berhasil mendapatkannya. Terlalu banyak orang yang mengincar Baju Melayu. Mereka lebih membutuhkannya daripada saya,” ungkapnya.
Laporan: Khaira Amaliya