Dream - Berlangsungnya konflik antara Palestina dan Israel tentu membuat sahabat Dream kerap mendengar tentang istilah mati syahid. Terutama hal ini ditujukan kepada para korban meninggal rakyat Palestina.
Ya, mati syahid biasanya dikaitkan dengan berperang atas nama Allah SWT atau yang meninggal di jalan Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
" Apa yang dimaksud orang yang mati syahid di antara kalian?' Para sahabat menjawab, 'Wahai Rasulullah, orang yang meninggal di jalan Allah itulah orang yang mati syahid.' Beliau ? bersabda: 'Kalau begitu, sedikit sekali jumlah umatku yang mati syahid.' Para sahabat berkata, 'Lantas siapakah mereka wahai Rasulullah?' Beliau ? bersabda: 'Barangsiapa terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang mati di jalan Allah juga syahid, siapa yang mati karena penyakit kolera juga syahid, siapa yang mati karena sakit perut juga syahid.'" (HR Muslim)
Perlu sahabat Dream ketahui juga, bahwa mati syahid itu terbagi menjadi beberapa kategori. Apa saja kategori itu? Berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Orang yang mati syahid dikenal dengan sebutan syuhada. Para syuhada inilah yang mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Berikut adalah kategori mati syahid menurut ustadz Ali Lubis Al-Mandili, lulusan Al-Ahgaff University of Yaman:
Syahid dunia dan akhirat adalah orang yang meninggal karena peperangan dengan kaum kafir.
Orang yang meninggal adalah laki-laki atau perempuan, mukallaf atau belum mukallaf, dan orang merdeka atau budak. Inilah kategori orang yang mati syahid dunia dan akhirat:
Syahid dunia adalah orang yang meninggal akibat adanya peperangan melawan orang kafir, tetapi telah menggelapkan harta ghonimah. Atau mati dikarenakan berpaling dari peperangan dan mati berperang tetapi niatnya adalah riya'.
Syahid akhirat memiliki beberapa syarat tersendiri, yakni sebagai berikut:
Islam mengajarkan tentang bagaimana mengurus jenazah seorang muslim adalah memandikan terlebih dahulu dan menyolatkannya sebelum dikubur. Namun, berbeda dengan seseorang yang mati syahid.
Syahid dunia dan akhirat atau syahid dunia saja, hukumnya adalah haram dimandikan dan disholatkan. Rasulullah saw bersabda:
" Jangan mandikan mereka (orang yang mati syahid) sebab setiap luka sabetan atau luka tikaman dan darahnya akan mengeluarkan aroma kesturi di hari kiamat." (HR. Ahmad)
Sedangkan untuk mati syhid akhirat, maka hukumnya adalah fardhu kifayah untuk melakukan prosesi sebelum pemakaman, yakni memandikan mengkafani, mensholatkan, dan menguburkannya.
Sedangkan umat Islam yang meninggal dunia dalam konflik antara Palestina dan Israel tergolong sebagai syahid dunia dan akhirat. Jenazahnya tidak perlu dimandikan dan disholatkan, sehingga bisa langsung dimakamkan.
Orang yang mati syahid memiliki keutamaan tersendiri. Hal ini dijelaskan dalam kitab Ar-Ruh yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan At-Turmuzi. Berikut adalah beberapa keutamaan mati syahid: