Kisah Pilu Korban Gempa Cianjur, Bapak Ini Gendong Anak Meninggal Akibat Tertimpa Reruntuhan Rumah

Reporter : Nabila Hanum
Selasa, 22 November 2022 15:34
Kisah Pilu Korban Gempa Cianjur, Bapak Ini Gendong Anak Meninggal Akibat Tertimpa Reruntuhan Rumah
Pria berpeci hitam itu tampak pasrah memangku sang anak yang ditutupi sarung.

Dream - Gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin, 21 November 2022 menyisakan duka mendalam bagi korban. Tercatat sebanyak 162 orang meninggal yang didominasi anak-anak.

Salah satu kisah pilu terekam dalam video yang viral di media sosial. Dalam video itu, terlihat seorang bapak menggendong anaknya yang telah meninggal akibat tertimpa reruntuhan.

Video tersebut viral dan diunggah kembali oleh akun Instagram @infokomando.official. Dari video yang beredar, pria berpeci hitam itu tampak pasrah memangku sang anak yang ditutupi sarung.

1 dari 4 halaman

Sang anak telah meninggal dunia akibat tertimpa bangunan rumahnya. Beberapa warga yang terlihat mengelilingi pria tersebut bertanya mengenai apa yang terjadi. Korban yang tidak diketahui namanya itu pun mengaku rumah dua lantai miliknya rata.

" Salah satu korban gempa di Cianjur kemarin. Rumah dua tingkat bapak ini rata dengan tanah dan anak yang digendongnya meninggal dunia akibat tertimpa bangunan," tulis akun tersebut.

Meski berusaha tetap tegar, raut wajah sedih dan mata berkaca-kaca sang ayah tak bisa disembunyikan.

3 dari 4 halaman

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah menjadi menjadi 162 orang. Menurutnya, korban meninggal didominasi oleh anak-anak.

" Tercatat di call center BPBD Cianjur, mohon izin menyampaikan berita buruk ada 162 orang meninggal dunia," kata Ridwan Kamil usai meninjau korban gempa di Cianjur, Senin 21 November 2022 malam.

" Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak karena kejadiannya saat anak-anak belajar di sekolah madrasah dan pesantren," imbuhnya.

Selain itu, korban luka-luka tercatat hingga pukul 20.00 WIB ada 325 orang dan pengungsi 13.784 orang.

4 dari 4 halaman

" Mayoritas korban luka patah tulang dan luka memar akibat tertimpa material bangunan," ujarnya.

Kerusakan rumah bangunan atau sebanyak 2.345 unit. Adapun kerusakan pada bangunan pendidikan yakni pondok pesantren Al Muhammadiyah, SMK Medika, MAN 2 Cianjur, SMP 1 Cianjur, SMANDA, SD Ibu Pertiwi.

Gempa juga menghancurkan tiga masjid dan delapan perkantoran seperti kantor PUPR, BPBD, Lapas Cianjur, Kantor Kejaksaan, Polres Cianjur, Dinsos dan Koni.

Tak hanya itu, jalan nasional yang menghubungkan Cianjur dengan Bogor tertimbun longsor dan lalu lintas terputus. Longsor terjadi beberapa saat setelah wilayah itu diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6.

" Ada tiga titik longsoran di Cugenang. Ada lima mobil yang terperangkap. Tapi laporan belum masuk apakah sudah terevakuasi atau belum," ujarnya.

Sementara itu, korban yang ditangani di RSUD Cimacan tercatat ada 186 orang. Dari jumlah tersebut 11 meninggal dunia.

Adapun identitas korban meninggal dunia yakni Muhammad Najib (6), Akhtar (2), Fiziar Al Faridzi (10), Kinandia (6), Supriatna (65), Zulfikar (14), Yunus Iskandar (10), Salman (10), Solehudin (40), Mr X, dan Neni Kartini (36).

" Untuk korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang dan korban meninggal juga sebagian sudah diserahkan ke keluarganya untuk di makamkan," kata Ridwan.

Sumber: liputan6.com

Beri Komentar