Kisah Sayyidina Ali Transaksi Jual-Beli dengan Malaikat

Reporter : Syahid Latif
Senin, 9 Mei 2016 18:02
Kisah Sayyidina Ali Transaksi Jual-Beli dengan Malaikat
Ali bin Abi Thalib bertransaksi jual beli dengan dua malaikat saat hendak bersilaturahmi ke rumah Rasulullah.

Dream - Ini kisah Ali bin Abi Thalib yang melakukan transaksi jual-beli dengan malaikat, saat akan bersilaturahmi ke rumah Rasulullah. Kisah tersebut diriwayatkan Ja’far bin Muhammad dari sang ayah, dan dari kakeknya.

Dalam riwayat itu, Ali menjumpai istrinya, Sayyidah Fathimah, sedang duduk memintal di rumahnya. Sementara, Salman al-Farisi berada di hadapannya, tengah menggelar wol.

“ Wahai perempuan mulia, adakah makanan yang bisa kau berikan kepada suamimu ini?” tanya Ali kepada istrinya.

“ Demi Allah, aku tidak mempunyai apapun. Hanya enam dirham ini, ongkos dari Salman karena aku telah memintal wol,” jawabnya. “ Uang ini ingin aku belikan makanan untuk (anak kita) Hasan dan Husain.”

“ Bawa kemari uang itu,” pinta Ali. Dan Fathimah segera memberikannya, Ali pun keluar membeli makanan.

Tiba-tiba, Ali bertemu seorang laki-laki yang berdiri sambil berujar, “ Siapa yang ingin memberikan utang (karena) Allah yang maha menguasai dan mencukupi?” Ali mendekat dan langsung memberikan enam dirham di tangannya kepada lelaki tersebut.

Ali kemudian balik ke rumah. Fatimah menangis saat mengetahui suaminya pulang dengan tangan kosong. Sayyidina Ali hanya bisa menjelaskan peristiwa secara apa adanya.

“ Baiklah,” kata Fathimah, tanda bahwa ia menerima keputusan dan tindakan suaminya.

Sekali lagi, Sayyidina Ali bergegas keluar. Kali ini bukan untuk mencari makanan melainkan mengunjungi Rasulullah. Di tengah jalan seorang Badui yang sedang menuntun unta menyapanya. “ Hai Ali, belilah unta ini dariku.”

”Aku sudah tak punya uang sepeser pun.”

“ Ah, kau bisa bayar nanti.”

“ Berapa?”

“ Seratus dirham.”

Ali sepakat membeli unta itu meskipun dengan cara hutang. Sesaat kemudian, tanpa disangka, sepupu Nabi ini berjumpa dengan orang Badui lainnya.

“ Apakah unta ini kau jual?”

“ Benar,” jawab Ali.

“ Berapa?”

“ Tiga ratus dirham.”

Si Badui membayarnya kontan, dan unta pun sah menjadi tunggangan barunya. Ali segara pulang kepada istrinya. Wajah Fatimah kali ini tampak berseri menunggu penjelasan Sayyidina Ali atas kejadian yang baru saja dialami.

“ Baiklah,” kata Fatimah selepas mendengarkan cerita suaminya.

Ali bertekad menghadap Rasulullah. Saat kaki memasuki pintu masjid, sambutan hangat langsung datang dari Rasulullah. Nabi melempar senyum dan salam, lalu bertanya, “ Hai Ali, kau yang akan memberiku kabar, atau aku yang akan memberimu kabar?”

“ Sebaiknya Engkau, ya Rasulullah, yang memberi kabar kepadaku.”

“ Tahukah kamu, siapa orang Badui yang menjual unta kepadamu dan orang Badui yang membeli unta darimu?”

Baca kisah selengkapnya di tautan berikut ini.

Beri Komentar