Dream - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyelesaikan investigasi terkait kasus jatuhnya pesawat milik maskapai penerbangan asal Malaysia, AirAsia QZ8501. Pesawat tersebut jatuh di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah saat terbang dari Surabaya menuju Singapura pada 28 Desember 2014 lalu.
" Dibutuhkan waktu sekitar 11 bulan hingga akhirnya kami berani mengeluarkan data, kronologi jatuhnya pesawat dan rekomendasi untuk semua pihak terkait," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers hasil investigasi di Gedung KNKT, Jakarta, Selasa, 1 Desember 2015.
Proses investigasi dijalankan oleh beberapa tim yang terbagi sesuai tugas masing-masing. Beberapa tugas investigasi tersebut meliputi operasi, enginering, human factor dan kelompok ATC.
Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501 Mardjono Siswosuwarno mengatakan pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Juanda pada pukul 05.35 WIB dan terbang pada ketinggian 32.000 kami melalui jalur M 635.
Pada ketinggian itu, kata dia, terjadi gangguan pada sistem RTL dan pilot dapat mengatasi dengan prosedur selazimnya.
Meski begitu, KNKT mendapat sejumlah temuan terkait penyebab kejatuhan pesawat itu. Tetapi, dia menerangkan tim tidak menemukan bukti faktor cuaca yang menjadi penyebab kejatuhan pesawat itu.
" Begitu pula kami juga tidak akan pernah menyatakan bahwa ini human error. Semua tindakan pilot sesuai dengan prosedur yang diperintahkan e-cam," kata Mardjono.
Mardjono mengatakan tim menemukan fakta terjadinya 23 kali gangguan pada sistem Rudder Travel Limiter (RTL) pada pesawat tersebut. Fakta itu didapat setelah bangkai pesawat berhasil diangkat.
" Setelah diangkat bangkainya kami bawa ke pabriknya di paris kemudian terdeteksi retakan solder pada electronic module yang terdapat di Rudder Travel Limiter (RTLU) yang lokasinya berada di vertical stabilizer atau ekor pesawatlah, yang menyebabkan kecelakaan terjadi," pungkas Marjono. (Ism)
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan