Krisis Oksigen di RSUPN dr Sardjito, 33 Pasien Meninggal Dunia

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 4 Juli 2021 16:32
Krisis Oksigen di RSUPN dr Sardjito, 33 Pasien Meninggal Dunia
Sempat mendapat suplai dari Polda DIY, RS Akademik UGM dan RSGM/ FKG UGM.

Dream - Kondisi yang paling dikhawatirkan saat pendemi terjadi, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) sampai kekurangan oksigen. Sabtu, 3 Juli hingga Minggu 4 Juli pagi, RSUPN dr. Sardjito, mengalami kekosongan oksigen.

Dalam dua hari terakhir, 63 pasien di RS itu meninggal dunia. Hal ini diungkapkan Direktur RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishasto. Menurutnya dari 63 pasien meninggal yang meninggal tidak semua disebabkan kosongnya stok oksigen.

" Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien," kata Rukmono, Minggu 4 Juli 2021, dikutip dari Merdeka.com.

Rukmono menjelaskan, meski krisis oksigen para pasien tetap tersuplai oksigennya. Oksigen ke pasien ini dengan menggunakan oksigen tabung yang merupakan bantuan dari Polda DIY, RS Akademik UGM dan RSGM/FKG UGM.

 

1 dari 4 halaman

Kondisi krisis oksigen ini teratasi sekitar pada Minggu 4 Juli 2021 pukul 03.40 WIB. Truk oksigen liquid pertama sudah masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen sentral sudah berfungsi kembali.

Disusul kemudian dengan truk pembawa oksigen kedua pada pukul 04.45 WIB dan langsung mengisi tabung sentral oksigen. Paska kedatangan dua truk pembawa oksigen ini, pelayanan terhadap pasien bisa kembali menggunakan oksigen sentral.

 

2 dari 4 halaman

Sudah Diprediksi dan Minta Bantuan

Kondisi krisis oksigen ini sebelumnya telah diprediksi RSUP Dr Sardjito. Rukmono sempat mengirimkan surat permohonan bantuan pengiriman oksigen ke sejumlah pihak baik itu Menteri Kesehatan, Kepala BNPB hingga Gubernur DIY.

Surat permintaan pengiriman oksigen ini beredar di grup-grup Whatsapp. Surat ini memiliki nomor SR.04.01/XI.4/26715/2021 dengan tanggal 3 Juli 2021. Dalam surat itu, Rukmono mengatakan bahwa meningkatnya kasus Covid-19 mengakibatkan kenaikan kebutuhan oksigen sehingga terjadi kelangkaan penyediaan oksigen.

 

3 dari 4 halaman

Rukmono telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain. Sayangnya, saat itu masih mengalami kendala dan pasokan oksigen diperkirakan datang paling cepat akan datang ke RSUP Dr Sardjito pada Minggu 4 Juli 2021 pukul 12.00 WIB.

" Persediaan oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito akan mengalami penurunan pada hari ini Sabtu tanggal 3 Juli 2021 pukul 16.00 WIB sampai dengan kehabisan persediaan oksigen pukul 18.00 WIB sehingga beresiko pada keselamatan pasien yang dirawat baik pasien Covid-19 maupun Non Covid-19," kata Rukmono dalam surat itu.

" Kami sudah melakukan upaya antisipasi maksimal dan penghematan seoptimal mungkin. Untuk itu, kami mengajukan permohonan dukungan agar kebutuhan oksigen dapat dipenuhi, mengingat RSUP Dr Sardjito termasuk RS Rujukan dalam penanganan pasien Covid-19 sampai tingkat critical," sambung Rukmono.

 

4 dari 4 halaman

Rukmono berharap nantinya oksigen bagi rumah sakit terus lancar dipasok oleh penyedia oksigen. RSUP Dr Sardjito menurutnya telah menyediakan bed untuk pasien Covid-19 secara optimal sebanyak 35 persen dari total tempat tidur, dan pasien yang datang jauh lebih banyak dari kemampuan daya tampung rumah sakit.

Ia menuturkan selain berkoordinasi dengan banyak pihak tentang pasokan oksigen, RSUP Dr Sardjito juga akan melakukan penghematan seoptimal mungkin terhadap penggunaan oksigen. Situasi pandemi yang melanda seluruh negeri ini semuanya membutuhkan oksigen, pasokan oksigen menjadi terganggu.

Laporan Purnomo Edi

Beri Komentar